Unit pertama pesawat TNI Angkatan Udara (AU) C-130J-30 Super Hercules A-1339 tiba di Indonesia setelah mendarat di Pangkalan TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.
Kedatangan pesawat Super Hercules itu disambut langsung oleh Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau) Marsdya TNI Agustinus Gustaf Brugman dengan didampingi Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb Adrian P. Damanik.
Pesawat tersebut mendarat sekitar pukul 13.08 dan disambut dengan tradisi water salute. Agustinus Gustaf kemudian menyambut tujuh awak pesawat itu yang turun dengan mengalungi rangkaian bunga.
Ketujuh awak itu terdiri atas dua pilot dan dua loadmaster dari pabrikan Lockheed Martin. Semntara itu, tiga awak lain adalah dua pilot penerbang TNI AU yakni Komandan Skadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma Letkol Pnb Anjoe Manik, Letkol Penerbang Alfonsus, dan Kapten Tek Janar selaku flight engineer.
Agustinus menegaskan kembali bahwa Super Hercules dipilih untuk memperkuat TNI AU karena generasi-generasi terdahulunya telah membuktikan kualitasnya, khususnya dalam kebutuhan pendaratan di landasan udara yang kondisinya kurang optimal.
"Memang sudah terbukti pesawat C-130 ini disiapkan untuk landasan-landasan unprepared. Misal, kemarin bencana di Sulawesi Tengah dan landasannya unprepared, (pesawat) ini bisa mendarat," kata Agustinus dalam konferensi pers penyambutan Super Hercules di Jakarta, Senin.
Terlebih, C-130J-30 Super Hercules memiliki kelebihan berupa sistem avionik terintegrasi dan mesin lebih efisien.
"Sehingga dia bisa terbang lebih jauh dan kecepatannya bagus," tambahnya.
Pesawat TNI AU C-130J-30 Super Hercules A-1339 memiliki empat mesin turboprop Rolls-Royce AE 2100D yang berkekuatan 4.700 tenaga kuda serta mampu mencapai kecepatan puncak 660 Km/jam pada ketinggian 6.706 meter.
Selain itu, pesawat itu memiliki dimensi kompartemen kargo dengan panjang 16,9 meter; lebar 3,12 meter; dan tinggi 2,74 meter, serta kapasitas angkut sebesar 20 ton. Kemudian, ruangannya mampu menampung delapan palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, dan 92 pasukan terjun payung.
Pesawat Super Hercules juga dibekali dengan sejumlah fitur, di antaranya aspek peningkatan perlindungan bahan bakar serta sistem penanganan kargo yang ditingkatkan.
Agustinus mengatakan TNI AU telah mengikutkan sedikitnya 48 personel menjalani pelatihan di pabrik Lockheed Martin, yang terdiri atas 12 penerbang latihan, enam loadmaster, serta 30 personel pelatihan perawatan berupa airframe, propoltion, electrical, dan avionik.
Rencananya, akan dilakukan acara serah terima secara resmi pesawat TNI AU C-130J-30 Super Hercules A-1339 oleh Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Rabu (8/3).
Sebagai informasi, empat unit pesawat Super Hercules pesanan TNI AU berikutnya akan tiba secara berkala pada Juni, Juli, dan Oktober 2023 serta pada Januari 2024. Seluruh pesawat TNI AU C-130J-30 Super Hercules rencananya ditugaskan di Skadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Kedatangan pesawat Super Hercules itu disambut langsung oleh Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau) Marsdya TNI Agustinus Gustaf Brugman dengan didampingi Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb Adrian P. Damanik.
Pesawat tersebut mendarat sekitar pukul 13.08 dan disambut dengan tradisi water salute. Agustinus Gustaf kemudian menyambut tujuh awak pesawat itu yang turun dengan mengalungi rangkaian bunga.
Ketujuh awak itu terdiri atas dua pilot dan dua loadmaster dari pabrikan Lockheed Martin. Semntara itu, tiga awak lain adalah dua pilot penerbang TNI AU yakni Komandan Skadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma Letkol Pnb Anjoe Manik, Letkol Penerbang Alfonsus, dan Kapten Tek Janar selaku flight engineer.
Agustinus menegaskan kembali bahwa Super Hercules dipilih untuk memperkuat TNI AU karena generasi-generasi terdahulunya telah membuktikan kualitasnya, khususnya dalam kebutuhan pendaratan di landasan udara yang kondisinya kurang optimal.
"Memang sudah terbukti pesawat C-130 ini disiapkan untuk landasan-landasan unprepared. Misal, kemarin bencana di Sulawesi Tengah dan landasannya unprepared, (pesawat) ini bisa mendarat," kata Agustinus dalam konferensi pers penyambutan Super Hercules di Jakarta, Senin.
Terlebih, C-130J-30 Super Hercules memiliki kelebihan berupa sistem avionik terintegrasi dan mesin lebih efisien.
"Sehingga dia bisa terbang lebih jauh dan kecepatannya bagus," tambahnya.
Pesawat TNI AU C-130J-30 Super Hercules A-1339 memiliki empat mesin turboprop Rolls-Royce AE 2100D yang berkekuatan 4.700 tenaga kuda serta mampu mencapai kecepatan puncak 660 Km/jam pada ketinggian 6.706 meter.
Selain itu, pesawat itu memiliki dimensi kompartemen kargo dengan panjang 16,9 meter; lebar 3,12 meter; dan tinggi 2,74 meter, serta kapasitas angkut sebesar 20 ton. Kemudian, ruangannya mampu menampung delapan palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, dan 92 pasukan terjun payung.
Pesawat Super Hercules juga dibekali dengan sejumlah fitur, di antaranya aspek peningkatan perlindungan bahan bakar serta sistem penanganan kargo yang ditingkatkan.
Agustinus mengatakan TNI AU telah mengikutkan sedikitnya 48 personel menjalani pelatihan di pabrik Lockheed Martin, yang terdiri atas 12 penerbang latihan, enam loadmaster, serta 30 personel pelatihan perawatan berupa airframe, propoltion, electrical, dan avionik.
Rencananya, akan dilakukan acara serah terima secara resmi pesawat TNI AU C-130J-30 Super Hercules A-1339 oleh Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Rabu (8/3).
Sebagai informasi, empat unit pesawat Super Hercules pesanan TNI AU berikutnya akan tiba secara berkala pada Juni, Juli, dan Oktober 2023 serta pada Januari 2024. Seluruh pesawat TNI AU C-130J-30 Super Hercules rencananya ditugaskan di Skadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023