Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi Kawasan Revitalisasi Mangrove PT Timah Tbk di Pantai Rebo Kabupaten Bangka Provisi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai berkomitmen perusahaan menjaga keseimbangan lingkungan pesisir pantai.
"Saya mengapresiasi pemerintah daerah dan PT Timah Tbk atas atensinya untuk mengedepankan aspek keberlanjutan dalam melakukan eksploitasi sumberdaya mineral di ruang laut," kata Sakti Wahyu Trenggono di Pantai Rebo Bangka, Rabu.
Ia menyatakan atas upaya yang telah dilakukan PT Timah Tbk untuk merevitalisasi fungsi ekosistem mangrove bersama-sama dengan warga masyarakat dalam kelompok binaan.
"Harapan kita semua adalah terwujudnya laut yang sehat untuk ekonomi yang kuat dan mensejahterakan masyarakat, karena mengambil mineral juga merupakan kepentingan ekonomi nasional," katanya.
Direktur Utama PT Timah Tbk, Achmad Ardianto kawasan revitalisasi mangrove ini dikelola bersama Yayasan IKEBANA Kenanga sejak 2010.
"Sudah 12 tahun kita bersama-sama memgelola hutan mangrove disini karena kita memiliki keyakinan bahwa mangrove bisa mempunyai manfaat untuk menahan abrasi dan disisi lain dapat menyerap karbon dengan jumlah yang besar," katanya.
Ia menjelaskan sehingga langkah-langkah ini bisa menjadi kontribusi PT Timah sebagai BUMN bidang pertambangan untuk terus mengurangi emisi karbon.
Sementara itu PT Timah Tbk merupakan BUMN yang bergerak di bidang penambangan dan mendapat mandat dari Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan pertambangan timah.
Ia menyampaikan PT Timah sepenuhnya menyadari bahwa penambangan timah itu merupakan kegiatan yang mempunyai banyak sekali resiko.
"Baik itu dalam keselamatam kerja maupun resiko terhadap lingkungan hidup dimana kita beroperasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Saya mengapresiasi pemerintah daerah dan PT Timah Tbk atas atensinya untuk mengedepankan aspek keberlanjutan dalam melakukan eksploitasi sumberdaya mineral di ruang laut," kata Sakti Wahyu Trenggono di Pantai Rebo Bangka, Rabu.
Ia menyatakan atas upaya yang telah dilakukan PT Timah Tbk untuk merevitalisasi fungsi ekosistem mangrove bersama-sama dengan warga masyarakat dalam kelompok binaan.
"Harapan kita semua adalah terwujudnya laut yang sehat untuk ekonomi yang kuat dan mensejahterakan masyarakat, karena mengambil mineral juga merupakan kepentingan ekonomi nasional," katanya.
Direktur Utama PT Timah Tbk, Achmad Ardianto kawasan revitalisasi mangrove ini dikelola bersama Yayasan IKEBANA Kenanga sejak 2010.
"Sudah 12 tahun kita bersama-sama memgelola hutan mangrove disini karena kita memiliki keyakinan bahwa mangrove bisa mempunyai manfaat untuk menahan abrasi dan disisi lain dapat menyerap karbon dengan jumlah yang besar," katanya.
Ia menjelaskan sehingga langkah-langkah ini bisa menjadi kontribusi PT Timah sebagai BUMN bidang pertambangan untuk terus mengurangi emisi karbon.
Sementara itu PT Timah Tbk merupakan BUMN yang bergerak di bidang penambangan dan mendapat mandat dari Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan pertambangan timah.
Ia menyampaikan PT Timah sepenuhnya menyadari bahwa penambangan timah itu merupakan kegiatan yang mempunyai banyak sekali resiko.
"Baik itu dalam keselamatam kerja maupun resiko terhadap lingkungan hidup dimana kita beroperasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023