Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menguatkan pengembangan wisata budaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan berkunjung ke daerah itu.

"Kami akan terus berupaya fokus pada sektor wisata budaya untuk melengkapi wisata sejarah dan wisata alam yang sudah ada agar Bangka Barat semakin menarik untuk dikunjungi wisatawan," kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Mentok, Senin.

Menurut dia, Kabupaten Bangka Barat memiliki destinasi wisata paling komplit dibandingkan daerah lain di Bangka Belitung, karena Bangka Barat kaya potensi wisata budaya yang sampai saat ini masih terjaga kelestariannya dan tetap dilaksanakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Budaya dalam bentuk adat dan tradisi turun temurun masih banyak dijumpai di masyarakat, salah satunya tradisi Pesta Adat Ruwah yang digelar di hampir seluruh desa dan kelurahan saat menjelang bulan suci Ramadhan.

Baca juga: Bangka Barat fasilitasi pelaksanaan tradisi sambut Ramadhan

"Pesta Adat Ruwah di daerah ini mirip dengan lebaran, selain menggelar khataman Al Quran, warga juga membuka rumah masing-masing untuk dikunjungi para tamu untuk saling bersilaturahim, meningkatkan tali persaudaraan dan saling memaafkan agar semakin siap menjalani ibadah puasa Ramadhan," katanya.

Selain tradisi tersebut, ada beberapa desa yang menggelar pesta adat di bulan Syaban dengan bersih makam, doa untuk leluhur, pawai obor dan Pesta Adat Perang Ketupat yang dilaksanakan di Pantai Pasirkuning, Tempilang.

"Pesta Adat Perang Ketupat ini bahkan sudah masuk dalam agenda nasional dan ditetapkan menjadi salah satu warisan budaya tak benda oleh Kemendikbuddikti sejak 2014," ujarnya.

Selain wisata budaya, Bangka Barat juga memiliki potensi luar biasa, yaitu wisata sejarah, mulai dari sejarah penambangan timah hingga sejarah pengasingan Soekarno-Hatta bersama sejumlah pejuang Kemerdekaan RI di tahun 1948-1949 yang diasingkan di Mentok.

Baca juga: Bangka Barat agendakan 38 kegiatan pariwisata pada 2023

Untuk saat ini, kata dia, Pesanggrahan Menumbing yang menjadi rumah pengasingan Mohammad Hatta di puncak Bukit Menumbing juga sudah dilakukan pembenahan dengan tampilan tata pamer yang modern dan menarik hasil kerja sama dengan BPCB Jambi.

Di lokasi itu juga akan dikembangkan pelestarian flora dan fauna agar ke depan bisa menjadi pusat penelitian dan edukasi sehingga bisa tampil semakin menarik.

"Bangka Barat juga memiliki wisata kuliner, bahkan selama ini Mentok terkenal dengan sebutan kota seribu kue. Ini yang akan terus kita kolaborasikan untuk dikembangkan agar ke depan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan," katanya.

Dengan pengembangan pariwisata yang dilakukan ini diharapkan ke depan perekonomian sektor kepariwisataan di Bangka Barat akan semakin tumbuh dan mampu menjadi salah satu pilar ekonomi masyarakat.

Baca juga: Bangka Barat tingkatkan keterampilan pramuwisata budaya

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023