Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama PT PLN (Persero) menggelar Forum Group Discussion (FGD) untuk rehabilitasi lahan bekas tambang yang terlantar dengan Fly Ash Bottom Ash (FABA) PLTU di Hotel Novotel, Senin (20/03).

Pada FGD tersebut, beberapa topik yang dibahas di antaranya yaitu, bagaimana mendorong pemanfaatan FABA untuk percepatan reklamasi pemulihan bekas tambang terlantar dan bagaimana mendorong pemanfaatan FABA sebagai pupuk untuk program pengembangan co-firing biomass melalui penanaman pohon Hutan Tanaman Energi (HTE).

Pada pembahasan tersebut, diketahui dari hasil ujicoba yang dilaksanakan oleh PLN PLTU Asam Asam dan PLTU Ombilin dengan pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA) sebagai bahan pencampur dan pelapis batuan PAF untuk pencegahan Air Asam Tambang (AAT) terbukti dapat menaikan PH lahan ex tambang dengan dari PH Asam (2-3) menjadi PH netral (6,5-7,5).

Demikian pula dengan hasil uji coba dengan pemanfaatan FABA oleh PLN PLTU Ombilin bahwa dengan pemberian 5 ton FABA per hektar ini terbukti dapat meningkatkan produktivitas tanaman jagung sebesar 15,5 persen dan Padi sebesar 15,16 persen.

Maka dari itu, General Manager PLN IUW Babel, Ajrun Karim sangat mendukung sekali penggunaan FABA untuk rehabilitasi lahan bekas tambang yang ada di Babel.

Apalagi, kata Dia, wilayah Babel masih banyak sekali lahan bekas tambang timah, di mana hal itu menjadi permasalahan sendiri terhadap lingkungan.

"Harapannya lahan bekas tambang dapat dipulihkan, dikonservasi dan bisa digunakan untuk tanaman energi," katanya.

Selain itu, dirinya mengungkapkan, material FABA juga telah banyak dimanfaatkan oleh berbagai kalangan, seperti pemerintah, akademisi hingga masyarakat.

"Jadi pemanfaatannya sudah berbagai macem yang pertama untuk infrastruktur mulai dari jalan, jembatan, dinding beton, segala sesuatu yang berbasiskan semen," ungkapnya.

Terkait dengan tanaman energi, memang diakui Ajrun, untuk di Babel saat ini baru memiliki tanaman energi jenis Kaliandra dan sudah berjalan yakni tandan kosong dan cangkang sawit.

Akan tetapi, kedepan pihaknya juga akan mengembangkan tanaman energi jenis Gamal di beberapa lahan yang telah di uji cobakan, dengan berharap hal tersebut juga bisa dilakukan di beberapa tempat yang selama ini jadi bekas lubang tambang.

"Nanti kita ngikuti arahan gubernur, karena kebijakannya dari Pemprov Babel dan karena lahannya kan bukan milik kita," kaya Ajrun.

Dirinya berharap, hasil FGD kali ini dapat segera ditindak lanjuti oleh para pihak melalui ujicoba Backfilling bekas tambang yang ada di Pulau Bangka dan sekitarnya. Serta bisa menjadi starting point dalam penyusunan standart SNI untuk stabilisasi lahan bekas tambang. 

Dengan adanya standarisasi itu, kata Ajrun, maka FABA PLTU dapat dimanfaatkan secara massive dan bukan hanya di Kepulauan Bangka Belitung tetapi juga pada lokasi-lokasi bekas tambang di seluruh nusantara dan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

"PLN berkomitmen terus meningkatkan Value Creation FABA untuk mendorong sirkular ekonomi dan infrastruktur. Implementasi pemanfaatan FABA ini juga merupakan manifestasi komitmen PLN terhadap Enviroment, Social, and Government (ESG), khususnya pilar waste management dan Sustainable Development Goals (SDG's)," katanya.

Pewarta: Try M Hardi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023