Khotib Sholat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah Sahirman Djumli mengajak seluruh umat muslim khususnya jemaah Muhammadiyah di Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk hidup rukun di tengah keberagaman, guna menciptakan kedamaian di bumi pertiwi.
"Inilah Indonesia banyak suku bangsa, begitu juga agama. Jadi kita harus saling menghargai, menghormati karena tujuannya sama-sama ingin hidup damai," kata Khotib Shalat Idul Fitri Muhammadiyah Sahriman Djumli di Pangkalpinang, Jum'at.
Ia mengatakan dengan mewujudkan sifat saling menghargai dan menghormati Indonesia bisa menjadi contoh bagi bangsa lain karena bisa hidup rukun di tengah keberagaman.
"Alhamdulillah kita Indonesia yang sarat akan perbedaan tapi kita juga bisa menciptakan kerukunan kedamaian dan saling menghargai," katanya.
Ia menambahkan perkembangan zaman telah membuat masyarakat semakin pintar, mengerti, dan semakin tau bagaimana kemajuan untuk menciptakan suasana damai di tengah perbedaan.
"Diantaranya yakni dengan saling menghargai dan tolong menolong," katanya.
Menurut dia apabila sudah terwujud saling menghargai antar umat beragama akan tercipta kedamaian dan kerukunan.
"Selama tidak ada yang menghargai jangan harap kita bisa hidup damai dan Babel menjadi contoh bagi provinsi lain katanya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Inilah Indonesia banyak suku bangsa, begitu juga agama. Jadi kita harus saling menghargai, menghormati karena tujuannya sama-sama ingin hidup damai," kata Khotib Shalat Idul Fitri Muhammadiyah Sahriman Djumli di Pangkalpinang, Jum'at.
Ia mengatakan dengan mewujudkan sifat saling menghargai dan menghormati Indonesia bisa menjadi contoh bagi bangsa lain karena bisa hidup rukun di tengah keberagaman.
"Alhamdulillah kita Indonesia yang sarat akan perbedaan tapi kita juga bisa menciptakan kerukunan kedamaian dan saling menghargai," katanya.
Ia menambahkan perkembangan zaman telah membuat masyarakat semakin pintar, mengerti, dan semakin tau bagaimana kemajuan untuk menciptakan suasana damai di tengah perbedaan.
"Diantaranya yakni dengan saling menghargai dan tolong menolong," katanya.
Menurut dia apabila sudah terwujud saling menghargai antar umat beragama akan tercipta kedamaian dan kerukunan.
"Selama tidak ada yang menghargai jangan harap kita bisa hidup damai dan Babel menjadi contoh bagi provinsi lain katanya," katanya.
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023