Bukan hanya ketiak atau kaki yang mengeluarkan bau atau aroma tertentu, kulit kepala pun begitu dan bahkan mungkin lebih berbau tak sedap daripada yang orang-orang sadari.
Apa penyebab kulit kepala berbau tak sedap?
Konsultan dermatologi di HM Liew Skin & Laser Clinic Dr. Liew Hui Min seperti disiarkan Channel News Asia, Selasa, mengatakan penyebab paling umum kulit kepala berbau tidak sedap adalah karena penumpukan kulit pada folikel rambut dan sebum yang bercampur dengan keringat.
Direktur di Chez Vous: Private Space, Shawn Chia menambahkan bahwa alasan lain kulit kepala berbau tidak sedap adalah karena adanya bakteri, ragi (atau jamur) dan jenis obat tertentu.
Kulit kepala berbau tidak sedap juga bisa disebabkan kondisi kulit, seperti eksim, folikulitis, dan bahkan psoriasis. Adanya eksim atau bentuk lain dari dermatitis kontak, maka penghalang kulit menjadi rusak menyebabkan infeksi bakteri lalu mengakibatkan kulit kepala mengelupas, berbau busuk, dan gatal.
Psoriasis juga dapat dianggap sebagai bentuk ketombe yang parah, dapat menyebabkan sebum yang terperangkap membentuk ruam tebal di permukaan yang menyebabkan bau tidak sedap.
Konsultan dermatologis di Angeline Yong Dermatology, Dr. Angeline Young menambahkan, makanan tertentu juga dapat memengaruhi bau kulit kepala seseorang.
Menurut dia, mengonsumsi makanan dengan bau menyengat seperti daging tertentu, bawang merah dan bawang putih dan hidangan mengandung minyak.
Kiat para pakar
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit kepala dan rambut yakni tidak mencuci kulit kepala dan rambut secara berlebihan. Liew dan Yong merekomendasikan sekali sehari terutama dalam cuaca lembap.
“Mencuci (keramas) secara berlebihan umumnya tidak disarankan karena hal ini dapat menghilangkan minyak alami dan kelembapan kulit kepala," kata Yong.
Chia sependapat dengan hal itu dan menambahkan bahwa kulit kepala yang kering juga dapat menyebabkan bau tak sedap. Menurut dia, dehidrasi dapat menyebabkan kulit kepala mengompensasinya secara berlebihan yakni dengan memproduksi lebih banyak sebum.
"Sama pentingnya dengan keramas, menghidrasi kulit kepala kita juga sama pentingnya," tutur Chia.
Selanjutnya, segera keringkan rambut setelah keramas. Chia mengatakan rambut lembap bisa menyebabkan kulit kepala memproduksi lebih banyak sebum, terlebih lagi jika seseorang memiliki rambut yang sangat tebal.
Di situlah letak masalahnya, jamur dan bakteri penyebab bau tumbuh subur di lingkungan yang lembap. Itu juga alasan pakaian yang belum dijemur terkadang berbau busuk.
Selain itu, seseorang juga bisa mempertimbangkan pembersihan mendalam setidaknya seminggu sekali untuk membantu menghilangkan sebum, kulit mati, dan penumpukan produk.
Liew merekomendasikan untuk menggunakan sampo anti ketombe yang mengandung bahan aktif seperti ketoconazole (obat anti jamur) dan benzalkonium (bahan antiseptik).
Kiat lain menjaga kesehatan kulit kepala yakni tidak menggunakan terlalu banyak produk. Ini berguna apabila alergi muncul atau kondisi kulit kepala memburuk, maka akan memudahkan untuk mengidentifikasi penyebabnya.
Lebih penting lagi, jika kondisi kulit kepala tidak membaik, jangan terus membeli lebih banyak produk untuk dicoba. Sebaiknya, mungkin sudah waktunya untuk mencari bantuan medis.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Apa penyebab kulit kepala berbau tak sedap?
Konsultan dermatologi di HM Liew Skin & Laser Clinic Dr. Liew Hui Min seperti disiarkan Channel News Asia, Selasa, mengatakan penyebab paling umum kulit kepala berbau tidak sedap adalah karena penumpukan kulit pada folikel rambut dan sebum yang bercampur dengan keringat.
Direktur di Chez Vous: Private Space, Shawn Chia menambahkan bahwa alasan lain kulit kepala berbau tidak sedap adalah karena adanya bakteri, ragi (atau jamur) dan jenis obat tertentu.
Kulit kepala berbau tidak sedap juga bisa disebabkan kondisi kulit, seperti eksim, folikulitis, dan bahkan psoriasis. Adanya eksim atau bentuk lain dari dermatitis kontak, maka penghalang kulit menjadi rusak menyebabkan infeksi bakteri lalu mengakibatkan kulit kepala mengelupas, berbau busuk, dan gatal.
Psoriasis juga dapat dianggap sebagai bentuk ketombe yang parah, dapat menyebabkan sebum yang terperangkap membentuk ruam tebal di permukaan yang menyebabkan bau tidak sedap.
Konsultan dermatologis di Angeline Yong Dermatology, Dr. Angeline Young menambahkan, makanan tertentu juga dapat memengaruhi bau kulit kepala seseorang.
Menurut dia, mengonsumsi makanan dengan bau menyengat seperti daging tertentu, bawang merah dan bawang putih dan hidangan mengandung minyak.
Kiat para pakar
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit kepala dan rambut yakni tidak mencuci kulit kepala dan rambut secara berlebihan. Liew dan Yong merekomendasikan sekali sehari terutama dalam cuaca lembap.
“Mencuci (keramas) secara berlebihan umumnya tidak disarankan karena hal ini dapat menghilangkan minyak alami dan kelembapan kulit kepala," kata Yong.
Chia sependapat dengan hal itu dan menambahkan bahwa kulit kepala yang kering juga dapat menyebabkan bau tak sedap. Menurut dia, dehidrasi dapat menyebabkan kulit kepala mengompensasinya secara berlebihan yakni dengan memproduksi lebih banyak sebum.
"Sama pentingnya dengan keramas, menghidrasi kulit kepala kita juga sama pentingnya," tutur Chia.
Selanjutnya, segera keringkan rambut setelah keramas. Chia mengatakan rambut lembap bisa menyebabkan kulit kepala memproduksi lebih banyak sebum, terlebih lagi jika seseorang memiliki rambut yang sangat tebal.
Di situlah letak masalahnya, jamur dan bakteri penyebab bau tumbuh subur di lingkungan yang lembap. Itu juga alasan pakaian yang belum dijemur terkadang berbau busuk.
Selain itu, seseorang juga bisa mempertimbangkan pembersihan mendalam setidaknya seminggu sekali untuk membantu menghilangkan sebum, kulit mati, dan penumpukan produk.
Liew merekomendasikan untuk menggunakan sampo anti ketombe yang mengandung bahan aktif seperti ketoconazole (obat anti jamur) dan benzalkonium (bahan antiseptik).
Kiat lain menjaga kesehatan kulit kepala yakni tidak menggunakan terlalu banyak produk. Ini berguna apabila alergi muncul atau kondisi kulit kepala memburuk, maka akan memudahkan untuk mengidentifikasi penyebabnya.
Lebih penting lagi, jika kondisi kulit kepala tidak membaik, jangan terus membeli lebih banyak produk untuk dicoba. Sebaiknya, mungkin sudah waktunya untuk mencari bantuan medis.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023