Kepolisian Resor Kota Surakarta berharap hasil autopsi ditemukan tanda khusus tato gambar naga di potongan tubuh korban mutilasi di wilayah Solo dan Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah, ada masyarakat yang mengenali sehingga bisa mengungkap identitasnya.
"Kami berharap informasi dari hasil autopsi oleh Tim Forensik itu, tato naga di tubuh dan lengan korban dapat dikenali warga sehingga dapat mengungkap identitas korban mutilasi," kata Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol. Iwan Saktiadi, di Solo, Selasa.
Kapolres mengatakan polisi arah penyidikan tersebut masih menunggu identitas dari jenazah korban mutilasi ini. Langkah Polresta Surakarta dengan Polres Sukoharjo sudah menghubungi dari Forensik atau Dokter Polisi Polda Jateng.
Pihaknya bekerja sama dengan Polres Sukoharjo sudah menghubungi dari Forensik atau Dokpol untuk melakukan autopsi. Autopsi sudah dilakukan dengan kondisi potongan tubuh manusia bisa dikatakan hampir seluruhnya sudah lengkap. Jadi menyusun tubuh manusia itu lengkap dari mulai bagian kepala, badan bagian atas, tangan, lengan, kaki, badan bagian bawah sudah lengkap.
"Ada ciri-ciri yang sudah kami sampaikan sebelumnya ada tato bergambar naga di punggung dan lengan kanan. Hal itu, data spesifik lainnya yang secara ilmu forensik acap kali digunakan untuk mengidentifikasi masih menunggu proses," katanya.
Pihaknya berharap dengan data-data itu, nanti ada masyarakat yang mengenali sehingga polisi dapat menelusuri untuk mengungkap identitasnya. Jika identitas itu, sudah muncul, polisi akan telusuri lebih lanjut dari mungkin pihak keluarganya, rekan-rekannya atau di mana terakhir terpantau mungkin ada alat komunikasinya, dan lain sebagainya.
Namun, pihaknya hingga saat ini masih menunggu kelanjutan dari Forensik. Yang jelas hasil keterangan dari Forensik kondisi korban meninggal terlebih dahulu baru dipotong-potong.
Polresta Surakarta sebelumnya mengatakan hasil autopsi oleh tim forensik di RSUD Dr. Moewardi menyatakan potongan tubuh manusia yang ditemukan di sungai di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, merupakan jenis kelamin laki-laki berusia sekitar 40 tahun.
Menurut Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol. Iwan Saktiadi jadi, sebanyak tujuh potongan tubuh manusia yang ditemukan di lokasi kejadian di Sukoharjo dan Solo, pada Minggu (21/5) hingga Senin (22/5). Pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim forensik Polda Jateng ada informasi yang bisa untuk tambahan, yakni korban jenis kelamin laki-laki, perkiraan umur sekitar 40 tahun.
Dia menambahkan terdapat tato bergambar naga pada bagian punggung kanan dan lengan kanan. Informasi berikutnya, lanjut Iwan, waktu kematian korban diperkirakan pada Kamis (18/5) hingga Jumat (19/5) serta korban semasa hidupnya merupakan seorang perokok.
"Hasil autopsi dipastikan potongan kepala dan tubuh lainnya merupakan satu rangkaian. Walaupun masih ada bagian potongan tubuh yang belum ditemukan, tetapi dipastikan satu rangkaian," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Kami berharap informasi dari hasil autopsi oleh Tim Forensik itu, tato naga di tubuh dan lengan korban dapat dikenali warga sehingga dapat mengungkap identitas korban mutilasi," kata Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol. Iwan Saktiadi, di Solo, Selasa.
Kapolres mengatakan polisi arah penyidikan tersebut masih menunggu identitas dari jenazah korban mutilasi ini. Langkah Polresta Surakarta dengan Polres Sukoharjo sudah menghubungi dari Forensik atau Dokter Polisi Polda Jateng.
Pihaknya bekerja sama dengan Polres Sukoharjo sudah menghubungi dari Forensik atau Dokpol untuk melakukan autopsi. Autopsi sudah dilakukan dengan kondisi potongan tubuh manusia bisa dikatakan hampir seluruhnya sudah lengkap. Jadi menyusun tubuh manusia itu lengkap dari mulai bagian kepala, badan bagian atas, tangan, lengan, kaki, badan bagian bawah sudah lengkap.
"Ada ciri-ciri yang sudah kami sampaikan sebelumnya ada tato bergambar naga di punggung dan lengan kanan. Hal itu, data spesifik lainnya yang secara ilmu forensik acap kali digunakan untuk mengidentifikasi masih menunggu proses," katanya.
Pihaknya berharap dengan data-data itu, nanti ada masyarakat yang mengenali sehingga polisi dapat menelusuri untuk mengungkap identitasnya. Jika identitas itu, sudah muncul, polisi akan telusuri lebih lanjut dari mungkin pihak keluarganya, rekan-rekannya atau di mana terakhir terpantau mungkin ada alat komunikasinya, dan lain sebagainya.
Namun, pihaknya hingga saat ini masih menunggu kelanjutan dari Forensik. Yang jelas hasil keterangan dari Forensik kondisi korban meninggal terlebih dahulu baru dipotong-potong.
Polresta Surakarta sebelumnya mengatakan hasil autopsi oleh tim forensik di RSUD Dr. Moewardi menyatakan potongan tubuh manusia yang ditemukan di sungai di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, merupakan jenis kelamin laki-laki berusia sekitar 40 tahun.
Menurut Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol. Iwan Saktiadi jadi, sebanyak tujuh potongan tubuh manusia yang ditemukan di lokasi kejadian di Sukoharjo dan Solo, pada Minggu (21/5) hingga Senin (22/5). Pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim forensik Polda Jateng ada informasi yang bisa untuk tambahan, yakni korban jenis kelamin laki-laki, perkiraan umur sekitar 40 tahun.
Dia menambahkan terdapat tato bergambar naga pada bagian punggung kanan dan lengan kanan. Informasi berikutnya, lanjut Iwan, waktu kematian korban diperkirakan pada Kamis (18/5) hingga Jumat (19/5) serta korban semasa hidupnya merupakan seorang perokok.
"Hasil autopsi dipastikan potongan kepala dan tubuh lainnya merupakan satu rangkaian. Walaupun masih ada bagian potongan tubuh yang belum ditemukan, tetapi dipastikan satu rangkaian," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023