Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya menjelaskan kasus awal mutilasi di Bekasi karena korban AHW (54) kecewa tidak dinikahkan oleh tersangka MEL (34).
"Pada adegan 8 saat 25 Juni 2019 pukul 00.00 terjadi cekcok antara korban dan tersangka karena korban bertemu dengan orang tua tersangka di Bandung," kata penyidik Ipda Riko Butarbutar saat menginstruksikan reka adegan di Jakarta, Rabu.
Dalam reka adegan yang berjumlah 60 adegan tersebut juga didapatkan bukti bahwa korban mengancam kepada tersangka akan membocorkan hubungan mereka kepada istri dan keluarga tersangka.
"Tersangka kemudian mendorong korban dan mencekik hingga tewas," kata Riko.
Setelah tewas, tersangka meninggalkan korban hingga kembali lagi ke apartemen milik korban pada bulan Juli 2019.
"Pada adegan 24 tersangka melihat korban sudah membusuk dan banyak cairan di lantai sehingga melakukan mutilasi terhadap korban, " kata Riko.
Tersangka memutilasi korban menjadi tujuh bagian, kemudian memasukkan mayat AHW ke dalam dua kontainer plastik.
Tersangka memindahkan mayat korban tiga kali, yakni pertama pada Agustus 2019 di Apartemen Taman Rasuna Tower 1/33/A.
Kemudian 5 April 2020 di Kampung Ciketing Asemjaya, Mustikajaya, Kota Bekasi, dan terakhir pada Juni 2021 di Kampung Buaran RT 01/02 No. 52, Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, atau lokasi temuan mayat.
Selain membunuh dan memutilasi korban, tersangka juga menguras harta korban dengan total senilai Rp1.146.869.000.
Polisi telah menjerat tersangka dengan Pasal 340 KUHP dan atau pasal 338 KUHP dan atau pasal 339 KUHP dengan hukuman maksimal hukuman mati.
Berita Terkait
Polisi harap tato naga korban mutilasi dikenali ungkap identitas
23 Mei 2023 16:56
Polisi: tersangka dan korban mutilasi mayat dalam koper merah merupakan pasangan gay
18 Maret 2023 13:16
Keluarga korban mutilasi, Angela lakukan tradisi "brobosan" sebelum pemakaman
12 Januari 2023 15:38
Jasad wanita dimutilasi ditemukan di rumah kontrakan Bekasi
30 Desember 2022 13:57
Kapten Inf Dominggus Kainama terdakwa kasus mutilasi di Timika meninggal di Jayapura
24 Desember 2022 19:21
DPO kasus mutilasi di Timika ditangkap
8 Oktober 2022 14:29
Komnas HAM RI dorong terapkan pengadilan koneksitas adili kasus mutilasi
26 September 2022 13:45
Dua prajurit Brigif 20 belum tersangka mutilasi
12 September 2022 20:03