Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian Pertanian menawarkan kerja sama dengan Hokkaido University di Jepang untuk meningkatkan pemahaman dan penanganan zoonosis, kata Wakil Dubes RI di Tokyo John Tjahjanto Boestami dalam pernyataan tertulisnya, Kamis.
"Kami menawarkan kerja sama pemetaan zoonosis di Indonesia, mengingat potensi bahaya zoonosis yang dapat menjadi pandemi di masa depan dan kemajuan riset di bidang zoonosis di Hokkaido University ini patut dijadikan rujukan bagi Indonesia,” kata Boestami.
Zoonosis adalah penyakit yang ditularkan dari hewan kepada manusia di mana patogen yang ditularkan bisa berupa bakteri, virus, parasit, dan jamur.
Boestami mengunjungi Hokkaido University sebagai bagian dari Hari Persahabatan Indonesia–Jepang (IJFD) di Kota Hokkaido di Prefektur Sapporo dari 18 sampai 20 Juni dalam rangka memperingati 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang.
Kegiatan IJFD ini dimulai Minggu pekan lalu dengan layanan terpadu kekonsuleran, acara temu masyarakat, dan sosialisasi layanan warga negara asing (WNA) di Hokkaido dari Sapporo International Communication Plaza.
"Saya berharap melalui kerja sama ini dapat dibangun sistem pemantauan dan deteksi dini yang efektif serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Indonesia dalam bidang kesehatan," kata Boestami.
Hadir pula dalam acara ini Atase Pendidikan dan Kebudayaan Yusli Wardiatno, Atase Pertanian KBRI Tokyo Muhammad Muharram Hidayat, dan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pertanian Idha Widi Arsanti.
Mereka disambut oleh Direktur International Institute for Zoonosis Control Ayato Takada, Kepala Divisi Patologi Molekular Michihito Sasaki, dan Direktur Institute for Vaccine Research and Development (HU-IVReD) Hirofumi Sawa.
Hirofumi Sawa memaparkan hasil riset Fakultas Kedokteran Hewan pada Institut Pertanian Bogor (IPB) tentang berbagai jenis virus yang ditemukan pada beberapa jenis hewan di Indonesia.
Boestami dan rombongan juga berkesempatan meninjau fasilitas laboratorium canggih di Hokkaido University.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Kami menawarkan kerja sama pemetaan zoonosis di Indonesia, mengingat potensi bahaya zoonosis yang dapat menjadi pandemi di masa depan dan kemajuan riset di bidang zoonosis di Hokkaido University ini patut dijadikan rujukan bagi Indonesia,” kata Boestami.
Zoonosis adalah penyakit yang ditularkan dari hewan kepada manusia di mana patogen yang ditularkan bisa berupa bakteri, virus, parasit, dan jamur.
Boestami mengunjungi Hokkaido University sebagai bagian dari Hari Persahabatan Indonesia–Jepang (IJFD) di Kota Hokkaido di Prefektur Sapporo dari 18 sampai 20 Juni dalam rangka memperingati 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang.
Kegiatan IJFD ini dimulai Minggu pekan lalu dengan layanan terpadu kekonsuleran, acara temu masyarakat, dan sosialisasi layanan warga negara asing (WNA) di Hokkaido dari Sapporo International Communication Plaza.
"Saya berharap melalui kerja sama ini dapat dibangun sistem pemantauan dan deteksi dini yang efektif serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Indonesia dalam bidang kesehatan," kata Boestami.
Hadir pula dalam acara ini Atase Pendidikan dan Kebudayaan Yusli Wardiatno, Atase Pertanian KBRI Tokyo Muhammad Muharram Hidayat, dan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pertanian Idha Widi Arsanti.
Mereka disambut oleh Direktur International Institute for Zoonosis Control Ayato Takada, Kepala Divisi Patologi Molekular Michihito Sasaki, dan Direktur Institute for Vaccine Research and Development (HU-IVReD) Hirofumi Sawa.
Hirofumi Sawa memaparkan hasil riset Fakultas Kedokteran Hewan pada Institut Pertanian Bogor (IPB) tentang berbagai jenis virus yang ditemukan pada beberapa jenis hewan di Indonesia.
Boestami dan rombongan juga berkesempatan meninjau fasilitas laboratorium canggih di Hokkaido University.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023