Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menurunkan tim guna memantau pelaksanaan pemotongan hewan kurban Idul Adha 1444 Hijriah di daerah itu.
"Kami menurunkan tim guna memantau pelaksanaan pemotongan hewan kurban sehingga dagingnya aman dikonsumsi masyarakat," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Destika Efenly didampingi Kepala Bidang Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Suparman di Tanjung Pandan, Kamis.
Menurut dia, tim tersebut berjumlah sebanyak 45 orang terdiri dari dokter hewan serta petugas pemeriksaan kesehatan hewan kurban.
Petugas mengawasi pelaksanaan pemotongan hewan kurban baik di Rumah Potong Hewan (RPH) dan lokasi pemotongan hewan kurban masyarakat seperti masjid, musholla dan lapangan terbuka.
"Tim kami sebar ke seluruh desa dan kelurahan di Belitung, jadi mereka akan bertugas langsung mengawasi dan melakukan pemeriksaan terhadap pemotongan hewan kurban," ujarnya.
Destika menjelaskan, pengawasan dan pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan hewan kurban sebelum dipotong (ante mortem) .
Kemudian pemeriksaan setelah hewan kurban dipotong (post mortem) terutama pada bagian organ tubuh seperti daging, limpa, jantung, dan hati guna mengetahui apakah ada kelainan atau tidak.
"Pemeriksaan kami fokuskan terutama pada organ hati apakah ada ditemukan cacing pita dan lain sebagainya," kata dia.
Selain itu, lanjut Destika, pihaknya juga mendata berapa jumlah hewan kurban yang dipotong pada Idul Adha 1444 Hijriah.
"Kami juga mencatat "ear tag" (tanda telinga) pada sapi atau kerbau yang dipotong untuk keperluan mutasi ternak," ujarnya.
Ia mengimbau, masyarakat dapat melaporkan kepada petugas jika menemukan daging kurban yang memiliki kelainan dan mencurigakan.
"Apabila menemukan organ tubuh hewan kurban yang mencurigakan segera lapor petugas dan agar tidak dikonsumsi jika ditemukan cacing pita di hati karena nantinya kami akan memusnahkan temuan tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Kami menurunkan tim guna memantau pelaksanaan pemotongan hewan kurban sehingga dagingnya aman dikonsumsi masyarakat," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Destika Efenly didampingi Kepala Bidang Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Suparman di Tanjung Pandan, Kamis.
Menurut dia, tim tersebut berjumlah sebanyak 45 orang terdiri dari dokter hewan serta petugas pemeriksaan kesehatan hewan kurban.
Petugas mengawasi pelaksanaan pemotongan hewan kurban baik di Rumah Potong Hewan (RPH) dan lokasi pemotongan hewan kurban masyarakat seperti masjid, musholla dan lapangan terbuka.
"Tim kami sebar ke seluruh desa dan kelurahan di Belitung, jadi mereka akan bertugas langsung mengawasi dan melakukan pemeriksaan terhadap pemotongan hewan kurban," ujarnya.
Destika menjelaskan, pengawasan dan pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan hewan kurban sebelum dipotong (ante mortem) .
Kemudian pemeriksaan setelah hewan kurban dipotong (post mortem) terutama pada bagian organ tubuh seperti daging, limpa, jantung, dan hati guna mengetahui apakah ada kelainan atau tidak.
"Pemeriksaan kami fokuskan terutama pada organ hati apakah ada ditemukan cacing pita dan lain sebagainya," kata dia.
Selain itu, lanjut Destika, pihaknya juga mendata berapa jumlah hewan kurban yang dipotong pada Idul Adha 1444 Hijriah.
"Kami juga mencatat "ear tag" (tanda telinga) pada sapi atau kerbau yang dipotong untuk keperluan mutasi ternak," ujarnya.
Ia mengimbau, masyarakat dapat melaporkan kepada petugas jika menemukan daging kurban yang memiliki kelainan dan mencurigakan.
"Apabila menemukan organ tubuh hewan kurban yang mencurigakan segera lapor petugas dan agar tidak dikonsumsi jika ditemukan cacing pita di hati karena nantinya kami akan memusnahkan temuan tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023