Kanker serviks merupakan jenis kanker penyebab kematian tertinggi nomor dua dan salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar di Indonesia.
Berdasarkan data Globocan pada 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.
Oleh karena itu, pemerintah mencanangkan perluasan program imunisasi HPV gratis diberbagai wilayah di Indonesia. Total terdapat 132 kabupaten/kota yang telah melaksanakan program imunisasi HPV.
Namun, sebuah unggahan di media sosial TikTok menarasikan bahwa program vaksin HPV gratis merupakan program genosida. Dalam unggahan tersebut terdapat background poster pemberitahuan imunisasi HPV nasional di Kabupaten Kutai Kartanegara pada 8 Agustus 2023.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“H4T1 H4T1 P3MBUNUH4N M4SS4L BERK3D0K V4KSIN4S1 IMUN1S4S1”
Namun, benarkah vaksin HPV gratis merupakan program genosida pemerintah?
Penjelasan:
Kemenkes dalam media sosial resminya menyatakan informasi yang menyebut bahwa imunisasi HPV yang diberikan secara gratis merupakan kedok untuk pembunuhan massal merupakan hoaks. Faktanya, imunisasi HPV bermanfaat untuk mencegah kanker serviks atau kanker leher rahim.
Dirjen Maxi menjelaskan perluasan pencanangan imunisasi HPV merupakan upaya pemerintah untuk menjaga masa depan anak-anak perempuan Indonesia agar selalu sehat, terhindar dari kanker serviks yang merupakan kanker penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia.
“Vaksin HPV ini akan diberikan secara gratis dan sangat penting untuk melindungi anak perempuan dari kanker serviks atau kanker leher rahim. Tingkat kematian akibat kanker ini mencapai 50% karena mereka datang sudah terlambat. Imunisasi merupakan upaya yang paling murah. Kalau sudah kena kanker serviks sudah pasti mahal biayanya. Untuk itu, Kemenkes melakukan perluasan HPV secara nasional,” kata Dirjen Maxi, dilansir dari laman resmi Kemenkes.
Klaim: Vaksin HPV gratis merupakan program genosida pemerintah
Rating: Hoaks
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Berdasarkan data Globocan pada 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.
Oleh karena itu, pemerintah mencanangkan perluasan program imunisasi HPV gratis diberbagai wilayah di Indonesia. Total terdapat 132 kabupaten/kota yang telah melaksanakan program imunisasi HPV.
Namun, sebuah unggahan di media sosial TikTok menarasikan bahwa program vaksin HPV gratis merupakan program genosida. Dalam unggahan tersebut terdapat background poster pemberitahuan imunisasi HPV nasional di Kabupaten Kutai Kartanegara pada 8 Agustus 2023.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“H4T1 H4T1 P3MBUNUH4N M4SS4L BERK3D0K V4KSIN4S1 IMUN1S4S1”
Namun, benarkah vaksin HPV gratis merupakan program genosida pemerintah?
Penjelasan:
Kemenkes dalam media sosial resminya menyatakan informasi yang menyebut bahwa imunisasi HPV yang diberikan secara gratis merupakan kedok untuk pembunuhan massal merupakan hoaks. Faktanya, imunisasi HPV bermanfaat untuk mencegah kanker serviks atau kanker leher rahim.
Dirjen Maxi menjelaskan perluasan pencanangan imunisasi HPV merupakan upaya pemerintah untuk menjaga masa depan anak-anak perempuan Indonesia agar selalu sehat, terhindar dari kanker serviks yang merupakan kanker penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia.
“Vaksin HPV ini akan diberikan secara gratis dan sangat penting untuk melindungi anak perempuan dari kanker serviks atau kanker leher rahim. Tingkat kematian akibat kanker ini mencapai 50% karena mereka datang sudah terlambat. Imunisasi merupakan upaya yang paling murah. Kalau sudah kena kanker serviks sudah pasti mahal biayanya. Untuk itu, Kemenkes melakukan perluasan HPV secara nasional,” kata Dirjen Maxi, dilansir dari laman resmi Kemenkes.
Klaim: Vaksin HPV gratis merupakan program genosida pemerintah
Rating: Hoaks
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023