Sebanyak 122 calon prajurit menjalani sidang penentuan tingkat akhir (pantukhir) sebagai prajurit khusus untuk satuan elit Kopassus dan Kostrad di Kodam IV/ Diponegoro.
Kepala Staf Kodam IV/ Diponegoro Brigjen TNI Ujang Darwis dalam siaran pers di Semarang, Jumat, mengatakan, pantukhir merupakan bagian dari proses penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul sesuai kebutuhan TNI AD
Selain 122 calon bintara Kopassus dan Kostrad, sidang juga diikuti 94 calon bintara pria reguler
Pada tahap akhir, hanya akan diambil 48 calon bintara reguler, Kopassus, dan Kostrad untuk menjalani pendidikan mulai 12 September 2023.
Menurut dia, minat masyarakat untuk mendaftar menjadi prajurit TNI AD cukup tinggi
Oleh karena itu, ujang mengingatkan para panitia seleksi agar objektif dan menghindari kolusi, korupsi, serta nepotisme
"Tindakan curang tidak hanya mencoreng nama baik TNI, namun juga merugikan TNI dalam upaya memperoleh sumber daya manusia berkualitas," katanya.
Ia juga berpesan kepada panitia seleksi untuk memberikan penjelasan yang transparan kepada calon yang gagal dalam seleksi ini.
"Penjelasan tersebut diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki dan menyiapkan diri jika akan mengikuti seleksi lagi di masa yang akan datang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Kepala Staf Kodam IV/ Diponegoro Brigjen TNI Ujang Darwis dalam siaran pers di Semarang, Jumat, mengatakan, pantukhir merupakan bagian dari proses penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul sesuai kebutuhan TNI AD
Selain 122 calon bintara Kopassus dan Kostrad, sidang juga diikuti 94 calon bintara pria reguler
Pada tahap akhir, hanya akan diambil 48 calon bintara reguler, Kopassus, dan Kostrad untuk menjalani pendidikan mulai 12 September 2023.
Menurut dia, minat masyarakat untuk mendaftar menjadi prajurit TNI AD cukup tinggi
Oleh karena itu, ujang mengingatkan para panitia seleksi agar objektif dan menghindari kolusi, korupsi, serta nepotisme
"Tindakan curang tidak hanya mencoreng nama baik TNI, namun juga merugikan TNI dalam upaya memperoleh sumber daya manusia berkualitas," katanya.
Ia juga berpesan kepada panitia seleksi untuk memberikan penjelasan yang transparan kepada calon yang gagal dalam seleksi ini.
"Penjelasan tersebut diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki dan menyiapkan diri jika akan mengikuti seleksi lagi di masa yang akan datang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023