Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu menilai dengan anjloknya laba bersih PT Timah pada kuartal 1-2023 otomatis berpengaruh pada postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat. 

"Otomatis berpengaruh karena salah satu sektor penerimaan dalam APBD itu berasal dari Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor sumber daya alam,"kata Suganda Pandapotan saat mengunjungi Kabupaten Bangka Selatan dalam program Gule Kabung di Desa Bukit Terap Kecamatan Tukak Sadai, Selasa (5/09).

Dirinya menyampaikan akan melakukan beberapa langkah alternatif untuk mengatasi perubahan itu agar tidak merubah postur dalam APBD daerah ini.

"Beberapa langkah alternatif sedang kita siapkan untuk mengatasi hal ini walaupun dampak dari perubahan postur itu tidak terlalu besar,"katanya.

Menurut Suganda salah satu langkah yang akan diambil adalah meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang potensinya masih sangat banyak di daerah ini.

"Misalnya meningkatkan pendapatan dari sektor pajak dari berbagai sumber lalu meningkatkan royalti dari sektor pertambangan mineral jenis timah ini,"kata dia.

Ia menjelaskan sudah beberapa kali mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk meningkatkan angka dari royalti ini namun hingga saat ini masih dalam pembahasan oleh pemerintah pusat.

"Kita sudah usulkan kepada pemerintah pusat namun belum ada keputusan,mudah-mudahan dalam waktu dekat kita semua dapat mendengar kabar baik itu,"katanya.

Dirinya berharap kedepan kita tidak terlalu mengantungkan DBH dari sektor pertambangan ini saja namun dapat melirik di sektor lain misalnya pariwisata,pertanian dan kehutanan.

"Masih banyak potensi sumber daya alam yang bisa kita unggulkan dalam meningkatkan dana bagi hasil ini misalnya perikanan, migas namun tidak menutup mata bahwa sektor pertambangan mineral dan batubara menjadi sektor terbesar dalam memberikan dana transper ke daerah ini,"katanya.

Selain itu dijelaskannya bahwa salah satu upaya untuk menjaga laba bersih perusahaan plat merah itu tetap stabil dan meningkat adalah duduk bersama antara masyarakat dan perusahaan terbesar di Bangka Belitung ini.

"Sebab kondisi sekarang berdasarkan data yang ada ternyata perusahaan swasta mampu melakukan ekspor lebih banyak  dibandingkan dengan perusahaan plat merah ini,"kata dia.

Pewarta: Juniardi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023