Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan melakukan uji publik terhadap citra kota atau "city branding" Muntok sebagai upaya meningkatkan pariwisata di ujung barat Pulau Bangka tersebut.
"Citra kota merupakan sebutan yang bisa mencerminkan jati diri suatu daerah atau kota. Kami berharap upaya pembentukan identitas ini mampu menarik lebih banyak wisatawan lokal, nasional dan internasional datang ke Muntok," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan dan Informatika Kabupaten Bangka Barat, Eko Nugroho di Muntok, Selasa.
Uji publik city branding tersebut diharapkan bisa menjaring banyak masukan dari masyarakat yang bisa dijadikan koreksi agar produk yang dikeluarkan sesuai dengan identitas daerah dan diterima masyarakat.
Ia menerangkan, citra kota merupakan salah satu upaya daerah untuk mempromosikan potensi yang dimiliki, seperti di kota dan daerah lain, seperti Bandung kota kembang, Jogja berhati nyaman, dan lainnya.
"Untuk Muntok kami ingin menampilkan potensi wisata sejarah sebagai unggulan, kemungkinan nantinya akan mengusung "branding" Kute Tue Muntok," kata dia.
Menurut dia, Muntok sebagai kota tua yang memiliki tiga kluster, yaitu kluster China, Melayu dan Eropa cukup identik dengan citra kota tersebut sehingga memudahkan untuk memasarkan berbagai aktivitas budaya dan sejarah yang dimiliki.
Ia mengakui membuat branding suatu kota tidak mudah karena harus mampu mencerminkan dan membentuk identitas kota tersebut, serta komunikatif dan mudah diingat.
"Kami sengaja mengambil kata kute tue untuk mencerminkan Muntok sebagai kota tua. Kute tue memiliki kekhasan kata dan sesuai bahasa lokal untuk penyebutan kota tua," kata dia.
Ia berharap citra kota yang nantinya bisa ditetapkan, minimal melalui peraturan bupati tersebut bukan sekedar logo atau slogan, namun bisa mencerminkan identitas lokal dan mampu memberikan kesan positif bagi siapa saja yang melihatnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Citra kota merupakan sebutan yang bisa mencerminkan jati diri suatu daerah atau kota. Kami berharap upaya pembentukan identitas ini mampu menarik lebih banyak wisatawan lokal, nasional dan internasional datang ke Muntok," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan dan Informatika Kabupaten Bangka Barat, Eko Nugroho di Muntok, Selasa.
Uji publik city branding tersebut diharapkan bisa menjaring banyak masukan dari masyarakat yang bisa dijadikan koreksi agar produk yang dikeluarkan sesuai dengan identitas daerah dan diterima masyarakat.
Ia menerangkan, citra kota merupakan salah satu upaya daerah untuk mempromosikan potensi yang dimiliki, seperti di kota dan daerah lain, seperti Bandung kota kembang, Jogja berhati nyaman, dan lainnya.
"Untuk Muntok kami ingin menampilkan potensi wisata sejarah sebagai unggulan, kemungkinan nantinya akan mengusung "branding" Kute Tue Muntok," kata dia.
Menurut dia, Muntok sebagai kota tua yang memiliki tiga kluster, yaitu kluster China, Melayu dan Eropa cukup identik dengan citra kota tersebut sehingga memudahkan untuk memasarkan berbagai aktivitas budaya dan sejarah yang dimiliki.
Ia mengakui membuat branding suatu kota tidak mudah karena harus mampu mencerminkan dan membentuk identitas kota tersebut, serta komunikatif dan mudah diingat.
"Kami sengaja mengambil kata kute tue untuk mencerminkan Muntok sebagai kota tua. Kute tue memiliki kekhasan kata dan sesuai bahasa lokal untuk penyebutan kota tua," kata dia.
Ia berharap citra kota yang nantinya bisa ditetapkan, minimal melalui peraturan bupati tersebut bukan sekedar logo atau slogan, namun bisa mencerminkan identitas lokal dan mampu memberikan kesan positif bagi siapa saja yang melihatnya.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016