Jakarta (Antara Babel) - Pihak kepolisian menemukan anak panas pascarusuh massa berbagai ormas dengan polisi di depan gedung KPK Jakarta, Jumat.
"Masih mengumpulkan (barang bukti), diantaranya tadi ada anak panah," kata Kapolres Setiabudi AKBP Tri Yulianto yang ditemui di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat.
Sebelumnya ratusan massa yang berasal dari Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) melakukan unjuk rasa di depan KPK sekitar pukul 14.00. Satu jam berselang datang massa gabungan dari Forum Betawi Rempug (FBR), Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU), dan Laskar Luar Batang ke lokasi yang sama.
Massa dari kelompok kedua kemudian melempari polisi dan gedung KPK dengan batu sehingga polisi pun mendorong massa ke arah Menteng dengan menggunakan gas air mata. Hingga saat ini pihak kepolisian masih mencoba mengetahui penyebab pelemparan batu tersebut.
"Kemungkinan mereka kan mau audiensi, mereka sebenarnya massa pertama dari massa HMS audiensi dengan pihak KPK kemudian massa kedua juga mau audiensi kemungkinan mau masuk maka kita tahan karena belum selesai yang di dalam mungkin itu yang menjadi sedikit," ungkap Tri.
Namun hingga saat ini pihak kepolisian belum mengamankan pelaku pelempar batu.
"Nanti kita akan dalami lagi karena kita kan tadi fokus untuk menormalkan kembali aktivitas yang ada di lingkungan sekitar KPK karena tadi sempat tertutup," tambah Tri.
Tri juga mengkui bahwa ada anggotanya yang terluka. Satu motor polisi juga didorong massa hingga jatuh ke sungai di samping KPK dan kaca di satu pos pengamanan KPK pecah.
"Ini kan sebenarnya beda-beda, campur pertama sebenarnya HMS tidak rusuh yang kedua yang masih kita dalami karena massanya beda-beda, gabungan dari masyarakat luar batang," jelas Tri.
Kejadian pelemparan batu ke gedung KPK ini hanya berselang kurang dari satu minggu dari peristiwa yang sama pada 9 Mei 2016 lalu.
"Nanti akan koordinasi khusus dengan KPK untuk mencegah hal ini terjadi lagi. Tadi personil yang diturunkan ada 323 orang, lalu karena memanas kita minta 'back up' dari Polda Metro Jaya," ungkap Tri.
Hadir pula Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti juga hadir di lokasi dan masuk ke gedung KPK untuk melakukan koordinasi.
"Tadi kami di dalam dengan Kapolsek Setiabudi dan dengan Komisioner KPK mengenai masalah pengamanan demo hari ini dan terkait dengan apa yang terjadi, nanti kami follow up, itu saja,", kata Krishna.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Masih mengumpulkan (barang bukti), diantaranya tadi ada anak panah," kata Kapolres Setiabudi AKBP Tri Yulianto yang ditemui di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat.
Sebelumnya ratusan massa yang berasal dari Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) melakukan unjuk rasa di depan KPK sekitar pukul 14.00. Satu jam berselang datang massa gabungan dari Forum Betawi Rempug (FBR), Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU), dan Laskar Luar Batang ke lokasi yang sama.
Massa dari kelompok kedua kemudian melempari polisi dan gedung KPK dengan batu sehingga polisi pun mendorong massa ke arah Menteng dengan menggunakan gas air mata. Hingga saat ini pihak kepolisian masih mencoba mengetahui penyebab pelemparan batu tersebut.
"Kemungkinan mereka kan mau audiensi, mereka sebenarnya massa pertama dari massa HMS audiensi dengan pihak KPK kemudian massa kedua juga mau audiensi kemungkinan mau masuk maka kita tahan karena belum selesai yang di dalam mungkin itu yang menjadi sedikit," ungkap Tri.
Namun hingga saat ini pihak kepolisian belum mengamankan pelaku pelempar batu.
"Nanti kita akan dalami lagi karena kita kan tadi fokus untuk menormalkan kembali aktivitas yang ada di lingkungan sekitar KPK karena tadi sempat tertutup," tambah Tri.
Tri juga mengkui bahwa ada anggotanya yang terluka. Satu motor polisi juga didorong massa hingga jatuh ke sungai di samping KPK dan kaca di satu pos pengamanan KPK pecah.
"Ini kan sebenarnya beda-beda, campur pertama sebenarnya HMS tidak rusuh yang kedua yang masih kita dalami karena massanya beda-beda, gabungan dari masyarakat luar batang," jelas Tri.
Kejadian pelemparan batu ke gedung KPK ini hanya berselang kurang dari satu minggu dari peristiwa yang sama pada 9 Mei 2016 lalu.
"Nanti akan koordinasi khusus dengan KPK untuk mencegah hal ini terjadi lagi. Tadi personil yang diturunkan ada 323 orang, lalu karena memanas kita minta 'back up' dari Polda Metro Jaya," ungkap Tri.
Hadir pula Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti juga hadir di lokasi dan masuk ke gedung KPK untuk melakukan koordinasi.
"Tadi kami di dalam dengan Kapolsek Setiabudi dan dengan Komisioner KPK mengenai masalah pengamanan demo hari ini dan terkait dengan apa yang terjadi, nanti kami follow up, itu saja,", kata Krishna.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016