Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu mendorong petani untuk menanam porang guna memenuhi permintaan pasar dunia yang tinggi terhadap komoditas tersebut.
"Kita tidak hanya mendorong petani menanam porang, tetapi juga pengusaha untuk dapat mengekspor porang dalam bentuk produk pangan, kosmetik obat-obatan dan lainnya," kata Suganda Pandapotan Pasaribu di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan pengembangan tanaman porang berserta produk turunannya tentunya hasilnya akan lebih dinikmati oleh pemerintah, pengusaha dan petani di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Kami tidak hanya mendorong ekspor porang dalam bentuk produk, tetapi semua hasil perkebunan dan juga timah diekspor dalam bentuk produk serta turunannya, agar hasilnya menjadi lebih baik untuk meningkatkan perekonomian daerah ini," katanya.
Baca juga: Balai Karantina menargetkan ekspor produk pertanian Rp1.000 triliun
Direktur JPN Konjac Edy Suryansyah mengatakan minat petani menanam porang masih rendah, sehingga perlu sosialisasi dari pemerintah daerah untuk meningkatkan minat petani menanam komoditas ekspor tersebut.
"Kami siap menampung hasil panen porang petani dengan harga Rp4.000 per kilogram atau lebih tinggi dibandingkan harga di luar daerah lainnya Rp2.500 per kilogram," katanya.
Menurut dia permintaan pasar dunia khususnya China sangat tinggi, Pemerintah China siap menampung berapapun porang dari Indonesia dengan harga disesuaikan harga pasar dunia.
"Saat ini kita telah mengembangkan tanaman porang di Desa Serdang Kabupaten Bangka Selatan dan beberapa waktu lalu juga telah mengekspor chip porang 25 ton ke China," katanya.
Baca juga: Babel ekspor 25 ton chip porang senilai Rp10,2 miliar ke China
Baca juga: BRIN sedang teliti umbi porang untuk minuman kesehatan
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Kita tidak hanya mendorong petani menanam porang, tetapi juga pengusaha untuk dapat mengekspor porang dalam bentuk produk pangan, kosmetik obat-obatan dan lainnya," kata Suganda Pandapotan Pasaribu di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan pengembangan tanaman porang berserta produk turunannya tentunya hasilnya akan lebih dinikmati oleh pemerintah, pengusaha dan petani di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Kami tidak hanya mendorong ekspor porang dalam bentuk produk, tetapi semua hasil perkebunan dan juga timah diekspor dalam bentuk produk serta turunannya, agar hasilnya menjadi lebih baik untuk meningkatkan perekonomian daerah ini," katanya.
Baca juga: Balai Karantina menargetkan ekspor produk pertanian Rp1.000 triliun
Direktur JPN Konjac Edy Suryansyah mengatakan minat petani menanam porang masih rendah, sehingga perlu sosialisasi dari pemerintah daerah untuk meningkatkan minat petani menanam komoditas ekspor tersebut.
"Kami siap menampung hasil panen porang petani dengan harga Rp4.000 per kilogram atau lebih tinggi dibandingkan harga di luar daerah lainnya Rp2.500 per kilogram," katanya.
Menurut dia permintaan pasar dunia khususnya China sangat tinggi, Pemerintah China siap menampung berapapun porang dari Indonesia dengan harga disesuaikan harga pasar dunia.
"Saat ini kita telah mengembangkan tanaman porang di Desa Serdang Kabupaten Bangka Selatan dan beberapa waktu lalu juga telah mengekspor chip porang 25 ton ke China," katanya.
Baca juga: Babel ekspor 25 ton chip porang senilai Rp10,2 miliar ke China
Baca juga: BRIN sedang teliti umbi porang untuk minuman kesehatan
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023