Badan Pengawas Pemilihan Umum(Bawaslu) Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan pemantauan dan pengawasan berbagai kegiatan sosial yang dilakukan partai politik peserta Pemilu 2024 agar tidak menyalahi aturan kampanye.
"Sesuai tahapan yang ada, saat ini masih dalam tahapan sosialisasi, belum memasuki masa kampanye, untuk itu kami minta parpol mematuhi aturan yang ada agar tidak melanggar," kata Anggota Bawaslu Kabupaten Bangka Barat Rio Febri Pahlevi di Mentok, Rabu.
Ia menjelaskan, berbagai kegiatan sosial yang berpotensi mengumpulkan warga sudah bisa dilakukan partai politik peserta pemilu, namun diwajibkan untuk tidak melakukan kampanye.
"Parpol saat ini bisa melakukan kegiatan yang mengumpulkan warga, misalnya pasar murah, pelayanan kesehatan dan pengobatan, kegiatan seni dan budaya, atau kegiatan olahraga," katanya.
Namun pada rangkaian kegiatan yang dilaksanakan hanya dibolehkan melakukan sosialisasi dan tidak diperkenankan untuk kampanye.
"Di sepanjang kegiatan itu tidak diizinkan untuk melakukan kampanye, dalam artian mengajak warga untuk memilih parpol atau orang yang bakal calon peserta," katanya.
Pada kegiatan pasar murah, kata dia, parpol juga bisa menggelar pasar murah dengan menyediakan berbagai bahan pangan pokok atau bahan penting lainnya, namun tetap harus mematuhi aturan yang ada, misalnya bahan yang dijual tidak untuk diperjualbelikan kembali, tidak bersifat konsumtif dan bahan sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat nilainya tidak melebihi Rp100.000.
Untuk bahan kampanye, kata dia, sesuai dengan PKPU Nomor 15 Tahun 2023, maksimal harga setiap barang yang boleh digunakan untuk sosialisasi maksimal seharga Rp100.000, harga ini maksimal, mengalami kenaikan dibandingkan pelaksanaan Pemilu 2019 lalu yang hanya Rp60.000 per barang.
"Kami bersama para petugas pengawas di tingkat kecamatan dan desa terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap berbagai kegiatan pengumpulan massa yang dilakukan parpol, kami berharap mereka tetap patuh pada aturan yang ada sehingga pemilu bisa berjalan lancar dan damai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Sesuai tahapan yang ada, saat ini masih dalam tahapan sosialisasi, belum memasuki masa kampanye, untuk itu kami minta parpol mematuhi aturan yang ada agar tidak melanggar," kata Anggota Bawaslu Kabupaten Bangka Barat Rio Febri Pahlevi di Mentok, Rabu.
Ia menjelaskan, berbagai kegiatan sosial yang berpotensi mengumpulkan warga sudah bisa dilakukan partai politik peserta pemilu, namun diwajibkan untuk tidak melakukan kampanye.
"Parpol saat ini bisa melakukan kegiatan yang mengumpulkan warga, misalnya pasar murah, pelayanan kesehatan dan pengobatan, kegiatan seni dan budaya, atau kegiatan olahraga," katanya.
Namun pada rangkaian kegiatan yang dilaksanakan hanya dibolehkan melakukan sosialisasi dan tidak diperkenankan untuk kampanye.
"Di sepanjang kegiatan itu tidak diizinkan untuk melakukan kampanye, dalam artian mengajak warga untuk memilih parpol atau orang yang bakal calon peserta," katanya.
Pada kegiatan pasar murah, kata dia, parpol juga bisa menggelar pasar murah dengan menyediakan berbagai bahan pangan pokok atau bahan penting lainnya, namun tetap harus mematuhi aturan yang ada, misalnya bahan yang dijual tidak untuk diperjualbelikan kembali, tidak bersifat konsumtif dan bahan sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat nilainya tidak melebihi Rp100.000.
Untuk bahan kampanye, kata dia, sesuai dengan PKPU Nomor 15 Tahun 2023, maksimal harga setiap barang yang boleh digunakan untuk sosialisasi maksimal seharga Rp100.000, harga ini maksimal, mengalami kenaikan dibandingkan pelaksanaan Pemilu 2019 lalu yang hanya Rp60.000 per barang.
"Kami bersama para petugas pengawas di tingkat kecamatan dan desa terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap berbagai kegiatan pengumpulan massa yang dilakukan parpol, kami berharap mereka tetap patuh pada aturan yang ada sehingga pemilu bisa berjalan lancar dan damai," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023