Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan alasannya melantik Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian (Mentan) menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang mengundurkan diri dari jabatannya usai tersandung kasus dugaan korupsi.

"Biar langsung kerja. Karena beliau (Mentan) dulunya Menteri Pertanian," kata Presiden Joko Widodo di Padang, Rabu.

Andi Amran yang sebelumnya juga menjabat sebagai Mentan pada masa kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla periode 2014-2019, dinilai Jokowi telah memahami dan mengerti tentang penanganan pertanian di Tanah Air.

Sehingga hal tersebut menjadi salah satu alasan Presiden Jokowi kembali memberikan mandat kepada menteri kelahiran Kabupaten Bone 27 April 1968 tersebut.

"Jadi tidak usah diajarin, tidak perlu lagi belajar birokrasi, tidak perlu lagi harus mengetahui siapa dirjennya. Usai dilantik, ketika itu juga langsung bekerja," kata Presiden.

Kepada awak media massa, Jokowi mengatakan tugas Andi Amran Sulaiman ialah mengupayakan agar produksi beras atau padi meningkat sesuai target yang diberikan kepala negara.
Menurutnya, dengan meningkatkan produksi padi atau beras di Tanah Air maka harga beras di pasar dapat dikendalikan atau diturunkan. Dengan demikian, daya beli masyarakat tetap dapat terjaga dengan baik.

"Jadi, produksinya harus melimpah," ujarnya.
  Untuk diketahui, Andi Amran pernah bekerja di PTPN XIV. Ia bahkan sempat menjabat sebagai kepala bagian logistik di BUMN tersebut. Setelah kariernya di PTPN, Amran membuat beragam inovasi di bidang pertanian sesuai dengan jurusan kuliahnya di Universitas Hasanuddin, Makassar.

Pewarta: Muhammad Zulfikar

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023