Xiaomi 13T resmi hadir di Indonesia pada awal Oktober, menawarkan kemampuan fotografi bak seorang profesional dengan menggandeng Leica untuk fitur-fitur pada kamera.
Pergeseran ponsel sebagai alat komunikasi menjadi perangkat serba bisa sudah terjadi beberapa tahun belakangan, terutama untuk kamera. Kolaborasi antara perusahaan kamera dengan ponsel bukan hal yang asing lagi, di Indonesia antara lain beredar Xiaomi 13 T dengan Leica dan OPPO Find X Pro dengan Hasselblad.
Pun bagi Leica, Xiaomi bukan jenama yang pertama kali menggunakan teknologi mereka. Sekira 2019, Huawei P30 Pro hadir membawa teknologi kamera Leica, jenama optik asal Jerman.
Pada kolaborasi tersebut, Xiaomi tidak hanya membawa perangkat lunak untuk menghadirkan karakter khas Leica, namun, juga perangkat keras yang dikembangkan bersama. Secara garis besar, foto yang diambil dengan kamera Xiaomi 13T menunjukkan gambar yang tajam dan warna yang presisi dengan aslinya.
Citra Xiaomi bersama Leica terlihat jelas pada bagian belakang bodi Xiaomi 13T. Tepat di samping kanan dua bulatan besar kamera, terdapat tulisan Leica secara vertikal.
Xiaomi 13T menggunakan lensa Leica Vario Summicron 1:1.9-2.2/1-50mm ASPH. Summicron adalah lini lensa dari Leica untuk aperture (bukaan) maksimum f/2.
Ketika pertama kali menyalakan kamera Xiaomi 13T, pengguna akan diminta memilih dua karakter warna yaitu Leica Authentic, untuk warna natural, dan Leica Vibrant untuk warna-warni yang lebih hidup. Pengaturan karakter warna bisa diubah sesuka hati, ketuk tulisan Leica pada pojok kanan atas kamera atau ketuk tanda panah ke bawah pada bagian tengah atas kamera.
Xiaomi 13T dibekali dengan tiga kamera belakang, yaitu lensa utama wide-angle 50MP dengan focal length (jarak fokus) 24 milimeter dan lensa telefoto 50MP jarak fokus 50 milimeter. Lensa terakhir adalah ultra-wide dengan jarak fokus 15 milimeter.
Pada mode Photo, lensa wide diwakili dengan simbol 1x, ultra-wide 0.6x dan telefoto 2x, yang ketiganya berada di atas shutter kapasitif.
Ketajaman kamera Leica Xiaomi 13T juga terlihat ketika berfoto saat petang dan malam hari. Berbekal pencahayaan alami saat petang, Xiaomi 13T mampu menangkap gambar secara tanpa noise (bintik-bintik) pada hasil foto.
Hasil foto juga natural tanpa harus menggunakan filter. Sementara ketika malam hari, hasil foto juga tajam meskipun tidak menggunakan mode Night.
Xiaomi 13T juga menyediakan mode Pro untuk para fotografer profesional. Pada mode itu, pengguna bisa menyesuaikan "white balance", bukaan, shutter speed (kecepatan rana) dan ISO.
Kesan eksklusif pada Xiaomi 13T karena jenama asal China itu memberikan dua opsi watermark (tanda air), yaitu watermark reguler dan watermark yang disertai logo Leica.
Untuk mengantisipasi foto digunakan pihak lain tanpa sepengetahuan pengguna, mereka bisa menambahkan protective watermark yang akan muncul di seluruh bagian foto secara diagonal.
Xiaomi memberikan fitur untuk menghilangkan watermark pada fitur bawaan untuk menyunting foto.
Pengalaman menggunakan Leica tidak hanya saat memotret, setelah mengambil gambar, pengguna bisa menyunting foto dengan filter Leica. Pada foto yang diinginkan, ketuk simbol menyunting foto dan pilih filter.
Xiaomi 13T menyediakan enam filter Leica, antara lain sepia, blue dan black and white.
Kolaborasi MediaTek
Selain dengan Leica, Xiaomi 13T juga merupakan hasil kolaborasi jenama tersebut dengan produsen chip MediaTek. Xiaomi dan MediaTek mengembangkan Dimensity 8200-Ultra, yang sebelumnya dipakai pada Xiaomi Civi 3.
Chipset premium Dimensity 8200-Ultra memiliki teknologi Image Signal Processor (ISP) Imagiq 785 untuk kemampuan pemrosesan gambar yang detail dan jelas. Penggunaan prosesor tersebut membuat Xiaomi 13T bisa menyesuaikan kebutuhannya seperti tingkat akurasi warna, hasil gambar, video dan performa.
Berkat chip yang disematkan pada Xiaomi 13T, pengguna bisa mendapatkan peralihan mulus antarbidang pandang, antara lain untuk lebar, standar, zoom dan menangkap setiap detail objek. Pengalaman memotret juga didukung sistem kamera yang bisa menangkap cahaya, bayangan, dan presisi.
Dimensity 8200-Ultra mendukung resolusi hingga 320MP dan menangkap video HDR 14-bit hingga tiga kamera secara bersamaan. MediaTek juga menyematkan artificial intelligence (AI/kecerdasan buatan) antara lain untuk pengenalan wajah.
Xiaomi 13T dipasarkan di Indonesia seharga Rp6.499.000 dalam pilihan warna Alpine Blue, Meadow Green dan Black, serta satu kapasitas yaitu 12GB + 128GB.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Pergeseran ponsel sebagai alat komunikasi menjadi perangkat serba bisa sudah terjadi beberapa tahun belakangan, terutama untuk kamera. Kolaborasi antara perusahaan kamera dengan ponsel bukan hal yang asing lagi, di Indonesia antara lain beredar Xiaomi 13 T dengan Leica dan OPPO Find X Pro dengan Hasselblad.
Pun bagi Leica, Xiaomi bukan jenama yang pertama kali menggunakan teknologi mereka. Sekira 2019, Huawei P30 Pro hadir membawa teknologi kamera Leica, jenama optik asal Jerman.
Pada kolaborasi tersebut, Xiaomi tidak hanya membawa perangkat lunak untuk menghadirkan karakter khas Leica, namun, juga perangkat keras yang dikembangkan bersama. Secara garis besar, foto yang diambil dengan kamera Xiaomi 13T menunjukkan gambar yang tajam dan warna yang presisi dengan aslinya.
Citra Xiaomi bersama Leica terlihat jelas pada bagian belakang bodi Xiaomi 13T. Tepat di samping kanan dua bulatan besar kamera, terdapat tulisan Leica secara vertikal.
Xiaomi 13T menggunakan lensa Leica Vario Summicron 1:1.9-2.2/1-50mm ASPH. Summicron adalah lini lensa dari Leica untuk aperture (bukaan) maksimum f/2.
Ketika pertama kali menyalakan kamera Xiaomi 13T, pengguna akan diminta memilih dua karakter warna yaitu Leica Authentic, untuk warna natural, dan Leica Vibrant untuk warna-warni yang lebih hidup. Pengaturan karakter warna bisa diubah sesuka hati, ketuk tulisan Leica pada pojok kanan atas kamera atau ketuk tanda panah ke bawah pada bagian tengah atas kamera.
Xiaomi 13T dibekali dengan tiga kamera belakang, yaitu lensa utama wide-angle 50MP dengan focal length (jarak fokus) 24 milimeter dan lensa telefoto 50MP jarak fokus 50 milimeter. Lensa terakhir adalah ultra-wide dengan jarak fokus 15 milimeter.
Pada mode Photo, lensa wide diwakili dengan simbol 1x, ultra-wide 0.6x dan telefoto 2x, yang ketiganya berada di atas shutter kapasitif.
Ketajaman kamera Leica Xiaomi 13T juga terlihat ketika berfoto saat petang dan malam hari. Berbekal pencahayaan alami saat petang, Xiaomi 13T mampu menangkap gambar secara tanpa noise (bintik-bintik) pada hasil foto.
Hasil foto juga natural tanpa harus menggunakan filter. Sementara ketika malam hari, hasil foto juga tajam meskipun tidak menggunakan mode Night.
Xiaomi 13T juga menyediakan mode Pro untuk para fotografer profesional. Pada mode itu, pengguna bisa menyesuaikan "white balance", bukaan, shutter speed (kecepatan rana) dan ISO.
Kesan eksklusif pada Xiaomi 13T karena jenama asal China itu memberikan dua opsi watermark (tanda air), yaitu watermark reguler dan watermark yang disertai logo Leica.
Untuk mengantisipasi foto digunakan pihak lain tanpa sepengetahuan pengguna, mereka bisa menambahkan protective watermark yang akan muncul di seluruh bagian foto secara diagonal.
Xiaomi memberikan fitur untuk menghilangkan watermark pada fitur bawaan untuk menyunting foto.
Pengalaman menggunakan Leica tidak hanya saat memotret, setelah mengambil gambar, pengguna bisa menyunting foto dengan filter Leica. Pada foto yang diinginkan, ketuk simbol menyunting foto dan pilih filter.
Xiaomi 13T menyediakan enam filter Leica, antara lain sepia, blue dan black and white.
Kolaborasi MediaTek
Selain dengan Leica, Xiaomi 13T juga merupakan hasil kolaborasi jenama tersebut dengan produsen chip MediaTek. Xiaomi dan MediaTek mengembangkan Dimensity 8200-Ultra, yang sebelumnya dipakai pada Xiaomi Civi 3.
Chipset premium Dimensity 8200-Ultra memiliki teknologi Image Signal Processor (ISP) Imagiq 785 untuk kemampuan pemrosesan gambar yang detail dan jelas. Penggunaan prosesor tersebut membuat Xiaomi 13T bisa menyesuaikan kebutuhannya seperti tingkat akurasi warna, hasil gambar, video dan performa.
Berkat chip yang disematkan pada Xiaomi 13T, pengguna bisa mendapatkan peralihan mulus antarbidang pandang, antara lain untuk lebar, standar, zoom dan menangkap setiap detail objek. Pengalaman memotret juga didukung sistem kamera yang bisa menangkap cahaya, bayangan, dan presisi.
Dimensity 8200-Ultra mendukung resolusi hingga 320MP dan menangkap video HDR 14-bit hingga tiga kamera secara bersamaan. MediaTek juga menyematkan artificial intelligence (AI/kecerdasan buatan) antara lain untuk pengenalan wajah.
Xiaomi 13T dipasarkan di Indonesia seharga Rp6.499.000 dalam pilihan warna Alpine Blue, Meadow Green dan Black, serta satu kapasitas yaitu 12GB + 128GB.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023