Jakarta (ANTARA) -
Produsen teknologi asal Tiongkok itu mengungkapkan peluncuran smartphone flagship tersebut dalam unggahan di X baru-baru ini, lengkap dengan menampilkan foto sebuah lensa, yang mengisyaratkan bahwa Xiaomi 14 akan memiliki fokus yang kuat pada kameranya.
India Today, belum lama, melaporkan bahwa smartphone baru ini akan "menata ulang fotografi smartphone" karena perusahaan telah bermitra dengan Leica, yang dikenal dengan lensa kameranya yang kuat.
Berdasarkan varian China-nya, seri Xiaomi 14 berjalan pada Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3 SoC, dengan RAM LPDDR5X hingga 12 GB dan penyimpanan UFS 4.0 hingga 1TB.
Ponsel ini berjalan dengan HyperOS terbaru yang sudah diinstal sebelumnya. Di balik tubuhnya, seri 14 memiliki baterai 4.610 mAh yang mendukung pengisian daya berkabel 90W, nirkabel 50W, dan pengisian daya balik nirkabel 10W.
Fitur smartphone ini memiliki tampilan yang menakjubkan, dengan layar AMOLED LTPO 1.5K 6,36 inci yang dapat mencapai kecepatan refresh 120Hz dan kecerahan puncak 3000 nits.
Kamera adalah sorotan utama dari smartphone ini, dengan pengaturan tiga kamera belakang bermerek Leica. Terdiri dari sensor Hunter 900 50MP dengan stabilisasi gambar optik, kamera telefoto 50MP, dan kamera sudut ultra-wide 50MP, dan kamera depan 32MP.
Xiaomi 14 Pro juga memiliki Titanium Metal Special Edition, yang menampilkan bingkai logam titanium mirip dengan iPhone 15 dan Samsung Galaxy S24 Ultra. Kaca di kedua sisinya dengan teknologi Dragon Crystal, dan efek cahaya oranye.
Seri Xiaomi 14 diluncurkan di Cina pada November 2023 dengan harga mulai dari 3.999 Yuan (sekitar Rp8,8 juta) untuk Xiaomi 14 dan 4999 Yuan (sekitar Rp11 juta) untuk Xiaomi 14 Pro. Xiaomi 14 Pro juga memiliki Titanium Metal Special Edition dengan harga 6499 Yuan (sekitar Rp14,3 juta).
Menurut CEO Xiaomi, Lei Jun, seri Xiaomi 14 adalah salah satu smartphone teratas sejak diluncurkan. Dia juga membagikan statistik BCI yang mengungkapkan bahwa Xiaomi menjadi pemimpin pasar pada November 2023 dengan lebih dari 5,2 juta aktivasi dan pertumbuhan besar di "segmen kelas atas".