Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang melakukan penanaman 1.000 batang bibit mangrove dalam rangka mewujudkan transformasi Net Zero Carbon di Indonesia dengan kolaborasi bersama lintas sektor, pelaku usaha dan para pemangku kepentingan.

"Program net zero karbon ini inisiasi dari BPOM sebagai bentuk upaya melestarikan lingkungan karena tidak bisa dipungkiri bahwa industri makanan memberi kontribusi terhadap penurunan kualitas lingkungan," kata Kepala BPOM Pangkalpinang, Agus Riyanto usai melakukan penanaman mangrove di Pantai Penyak, Selasa sore.

Ia mengatakan tidak bisa dipungkiri bahwa industri makanan memberi kontribusi terhadap penurunan kualitas lingkungan yang menyebabkan pencemaran, karena setiap industri pasti menghasilkan limbah, baik itu limbah cair atau padat sehingga jadi polusi lingkungan.

BPOM juga sudah menentukan NSP atau norma standar prosedur untuk sarana pengolahan limbah kepada para pelaku usaha karena harus sesuai NSP itu. Dan sejauh ini BPOM menilai kesadaran mereka pelaku usaha sudah baik dalam mengolah limbah hasil produksinya

"Ini upaya kita menggugah kesadaran pelaku usaha agar berkolaborasi untuk peduli terhadap lingkungan dengan segala upaya baik dari sisi pengolahan limbah industri melalui program CSR atau dengan melakukan penghijauan," ujarnya.

Ia menambahkan, BPOM Pangkalpinang juga berkolaborasi dengan BPDAS Baturusa Cerucuk dalam menentukan lokasi penanaman mangrove dan penyediaan bibit mangrove. 
 
"BPDAS yang menentukan titik lokasi ini dan menyiapkan bibitnya karena hanya mereka yang paham lokasi pantai yang cocok di tanam mangrove dan mangrove jenis mangrove apa yang kita tanam," ujarnya.

Kepala BPDAS Baturusa Cerucuk Mukhtar Effendi mengatakan ada dua jenis mangrove yang ditanam oleh BPOM Pangkalpinang, yakni rhizophora dan sonneratia karena hanya kedua jenis inilah yang cocok ditanam di bibir pantai Penyak Bangka tengah ini.

"Kami sangat mendukung net zero karbon melalui program rehabilitasi ini. Dan pantai Penyak ini lokasi yang masuk ke skema Pemulihan ekonomi Nasional (PEN) waktu kita dilanda COVID-19 lalu. Sejak itu warga Penyak dan komunitas mangrove rutin menanam mangrove disini," ujarnya.

Ia berharap BPOM tidak hanya berhenti di penanaman, namun tetap melakukan monitoring dan pemeliharaan dengan melibatkan pemerintah desa, karang taruna atau komunitas mangrove.

"Yang jelas kita harap tidak berhenti di penanaman tapi pemeliharaan dan monitoring juga dilakukan BPOM dengan bersinergi bersama pemerintah desa atau karang taruna dan komunitas peduli mangrove," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023