Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Tengah bersama BPBD Provinsi Bangka Belitung dan penggiat mangrove Bangka Tengah melakukan penanaman 1.000 bibit mangrove di sepanjang Pantai Terentang, Koba, Selasa (06/08) kemarin.
Penanaman mangrove ini bertujuan untuk melindungi pesisir pantai dari abrasi dan mengembalikan habitat hutan mangrove yang ada di tanah air, khususnya di Bangka Tengah serta penanaman mangrove akan sangat membantu dalam memitigasi bencana.
Kepala BPBD Babel, Mikron Antariksa dalam keterangan rilis yang diterima di Pangkalpinang, Jumat (9/8) mengatakan kegiatan kali ini merupakan tour menanam yang digagas oleh BPBD Provinsi, BPBD Bangka Tengah, dan penggiat mangrove di Munjang, Bangka Tengah.
"Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa dari Universitas Pertiba yang kebetulan sedang KKN disini, Kegiatan seperti ini akan dilakukan setiap bulan dan kami juga akan mengundang BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk ikut serta karena mereka juga ingin sekali bisa berpartisipasi dalam kegiatan seperti ini," ujarnya.
Penggiat mangrove Kabupaten Bangka Tengah mengajak agar proses pelestarian alam ini tidak hanya dilakukan di awal fase penanaman semata, tetapi dilanjutkan dengan perawatan demi hasil yang maksimal.
Dan yang paling penting setelah ditanam dilakukan perawatan, dipantau, dan dirawat, sehingga betul-betul semuanya hidup. Jangan hidupnya hanya ketika ditanam tapi kemudian mati, karena semuanya harus dirawat dan dipelihara.
"Masyarakat senantiasa melestarikan alam, terutama tanaman mangrove, mengingat keberadaan tanaman bakau ini , memiliki manfaat bagi masyarakat maupun lingkungan sekitar. Mari sama-sama kita jaga alam , alam jaga kita," ujarnya.