Tentara Israel mengklaim telah membunuh seorang komandan militer senior  kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dalam serangan udara mematikan di kamp pengungsi Jabalia yang menelan ratusan korban tewas dan terluka.

Situs berita Times of Israel melaporkan tentara Israel membunuh seorang komandan militer penting  sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, di Gaza utara pada Selasa (31/10).

Israel mengidentifikasinya sebagai Ibrahim Biari dan mengklaim bahwa dia adalah komandan Batalyon Jabalia di Brigade Al-Qassam.

Tentara Israel juga mengklaim Biari adalah bagian dari komandan terkemuka Hamas yang mengawasi serangan mendadak kelompok itu pada 7 Oktober 2023 di sejumlah wilayah Israel yang mengelilingi Gaza.

Namun demikian, Hamas membantah laporan Israel itu dengan menyebut klaim Israel itu adalah upaya untuk membenarkan kejahatan keji mereka di kamp Jabalia.

Serangkaian serangan udara Israel di kamp pengungsi itu menyebabkan ratusan korban jiwa, kata otoritas Gaza.

Pesawat-pesawat tempur Israel menghancurkan seluruh kawasan permukiman yang dikenal dengan Blok 6 sehingga mengakibatkan jatuhnya korban yang sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, sebagai balasan atas serangan Hamas awal Oktober lalu.

Baca juga: Houthi Yaman tembakkan rudal ke Israel balas serangan ke Gaza

Baca juga: Balas serangan ke Gaza, Houthi Yaman tembakkan rudal ke Israel

Lebih dari 10.000 korban tewas dalam konflik tersebut, termasuk 8.525 warga Palestina dan 1.538 warga Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata yang semakin meluas dengan dalih langkah itu membuat mereka menyerah kepada Hamas.

Sumber: Anadolu

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023