Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingatkan kepada Komisi Pemilihan Umum daerah setempat untuk mencermati data pemilih yang berada di Rumah Tahanan Mentok.
"Pencermatan data pemilih ini penting dilakukan agar tidak menimbulkan pelanggaran yang pada akhirnya akan menimbulkan sengketa pada pelaksanaan Pemilu 2024," kata Anggota Bawaslu Kabupaten Bangka Barat Rio Febri Pahlevi di Mentok, Jumat.
Ia menjelaskan, jumlah warga binaan dan tahanan yang ada di Rumah Tahanan (Rutan) Mentok selalu mengalami perubahan seiring dengan proses penanganan hukum yang dilakukan aparat di daerah itu.
"Untuk saat ini jumlah penghuni Rutan Mentok sebanyak 200 orang dan seluruhnya merupakan warga yang memiliki hak pilih karena di Rutan Mentok tidak ada warga binaan yang dicabut hak politiknya," katanya.
Dengan jumlah warga tahanan yang ada saat ini, masih cukup dimungkinkan akan terjadi perubahan, baik itu penambahan maupun pengurangan, pada saat pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 14 Februari 2024.
Ada juga kemungkinan penambahan jumlah pemilih dari warga yang masih menjalani proses penyidikan yang dilakukan di Polres Bangka Barat maupun Polsek jajaran yang biasanya menjelang hari pelaksanaan pemungutan suara akan dititipkan di Rutan Mentok.
"Data pemilih di rutan ini sangat fluktuatif, hari ini mungkin saja ada warga yang masih bebas di luar, tetapi bisa saja besoknya sudah ada di rutan. Ini yang harus dicarikan skema persiapan agar mereka tetap bisa memilih pada saat pemilu nanti," katanya.
Ia mengatakan, kondisi tersebut jadi hal yang sangat penting karena menyangkut surat suara cadangan yang ada di rumah tahanan hanya dua persen atau sebanyak enam lembar surat suara cadangan
"Kami minta KPU bisa peduli terhadap proses ini untuk menjamin hak politik setiap warga negara," katanya.
Bawaslu Kabupaten Bangka Barat akan terus melakukan komunikasi dan koordinasi dalam pengawasan terhadap berbagai tahapan yang terus berjalan, termasuk data pemilih dan proses pelaksanaan pemungutan suara di Rutan Mentok agar Pemilu 2024 berjalan damai, demokratis dan bermartabat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Pencermatan data pemilih ini penting dilakukan agar tidak menimbulkan pelanggaran yang pada akhirnya akan menimbulkan sengketa pada pelaksanaan Pemilu 2024," kata Anggota Bawaslu Kabupaten Bangka Barat Rio Febri Pahlevi di Mentok, Jumat.
Ia menjelaskan, jumlah warga binaan dan tahanan yang ada di Rumah Tahanan (Rutan) Mentok selalu mengalami perubahan seiring dengan proses penanganan hukum yang dilakukan aparat di daerah itu.
"Untuk saat ini jumlah penghuni Rutan Mentok sebanyak 200 orang dan seluruhnya merupakan warga yang memiliki hak pilih karena di Rutan Mentok tidak ada warga binaan yang dicabut hak politiknya," katanya.
Dengan jumlah warga tahanan yang ada saat ini, masih cukup dimungkinkan akan terjadi perubahan, baik itu penambahan maupun pengurangan, pada saat pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 14 Februari 2024.
Ada juga kemungkinan penambahan jumlah pemilih dari warga yang masih menjalani proses penyidikan yang dilakukan di Polres Bangka Barat maupun Polsek jajaran yang biasanya menjelang hari pelaksanaan pemungutan suara akan dititipkan di Rutan Mentok.
"Data pemilih di rutan ini sangat fluktuatif, hari ini mungkin saja ada warga yang masih bebas di luar, tetapi bisa saja besoknya sudah ada di rutan. Ini yang harus dicarikan skema persiapan agar mereka tetap bisa memilih pada saat pemilu nanti," katanya.
Ia mengatakan, kondisi tersebut jadi hal yang sangat penting karena menyangkut surat suara cadangan yang ada di rumah tahanan hanya dua persen atau sebanyak enam lembar surat suara cadangan
"Kami minta KPU bisa peduli terhadap proses ini untuk menjamin hak politik setiap warga negara," katanya.
Bawaslu Kabupaten Bangka Barat akan terus melakukan komunikasi dan koordinasi dalam pengawasan terhadap berbagai tahapan yang terus berjalan, termasuk data pemilih dan proses pelaksanaan pemungutan suara di Rutan Mentok agar Pemilu 2024 berjalan damai, demokratis dan bermartabat.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023