Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tengah mengkaji pemberlakuan vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD), guna menekan kasus penularan DBD di daerah ini.
"Saat ini masih proses pengkajian dan penelitian, namun nantinya akan ada vaksin untuk mencegah DBD ini," kata Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Babel Andri Nurtito di Pangkalpinang, Senin.
Ia menyatakan kasus DBD di Provinsi Kepulauan Babel masih dalam batas kendali dan belum menjadi wabah atau kejadian luar biasa, namun DBD ini endemis dimana setiap tahun ada kasus DBD di daerah itu.
"Selama musim kemarau ini kasus DBD masih relatif rendah di tujuh kabupaten/kota se-Babel," ujarnya.
Ia mengatakan DBD ini sebabkan virus yang ditularkan oleh nyamuk, sehingga dibutuhkan vaksin untuk meningkatkan ketahanan tubuh dari virus tersebut.
"Pengendalian virus ini sebetulnya harus ada vaksin, namun demikian vaksin DBD ini masih dalam penelitian," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan pola hidup bersih dan sehat serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk menjelang memasuki musim pancaroba kemarau ke musim hujan tahun ini.
"Kami terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu menerapkan PHBS dan lebih peduli kesehatan lingkungan, agar tidak terjadi lonjakan kasus DBD dan penyakit berbasis lingkungan lainnya selama musim hujan," katanya.
Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama Dinkes Kepulauan Babel Khairiah menyebutan selama Januari hingga Mei 2023 menemukan 316 kasus DBD, atau cukup tinggi karena kesadaran masyarakat memberantas sarang nyamuk yang masih rendah.
"Empat dari 316 pasien DBD ini meninggal dunia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Saat ini masih proses pengkajian dan penelitian, namun nantinya akan ada vaksin untuk mencegah DBD ini," kata Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Babel Andri Nurtito di Pangkalpinang, Senin.
Ia menyatakan kasus DBD di Provinsi Kepulauan Babel masih dalam batas kendali dan belum menjadi wabah atau kejadian luar biasa, namun DBD ini endemis dimana setiap tahun ada kasus DBD di daerah itu.
"Selama musim kemarau ini kasus DBD masih relatif rendah di tujuh kabupaten/kota se-Babel," ujarnya.
Ia mengatakan DBD ini sebabkan virus yang ditularkan oleh nyamuk, sehingga dibutuhkan vaksin untuk meningkatkan ketahanan tubuh dari virus tersebut.
"Pengendalian virus ini sebetulnya harus ada vaksin, namun demikian vaksin DBD ini masih dalam penelitian," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan pola hidup bersih dan sehat serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk menjelang memasuki musim pancaroba kemarau ke musim hujan tahun ini.
"Kami terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu menerapkan PHBS dan lebih peduli kesehatan lingkungan, agar tidak terjadi lonjakan kasus DBD dan penyakit berbasis lingkungan lainnya selama musim hujan," katanya.
Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama Dinkes Kepulauan Babel Khairiah menyebutan selama Januari hingga Mei 2023 menemukan 316 kasus DBD, atau cukup tinggi karena kesadaran masyarakat memberantas sarang nyamuk yang masih rendah.
"Empat dari 316 pasien DBD ini meninggal dunia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023