Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar forum konsultasi publik terkait penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045.

"Penyusunan RPJPD ini sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, sehubungan dengan berakhirnya RPJPD 2005-2025, maka pemerintah daerah diwajibkan menyusun rencana awal RPJPD hingga 20 tahun ke depan," kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Mentok, Kamis (23/11).

Ia mengatakan dalam penyusunan rancangan awal tersebut, pihaknya berkolaborasi dengan sejumlah pihak, antara lain Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Badan Pembangunan Daerah Bangka Belitung, sejumlah perguruan tinggi di Babel, perwakilan lembaga perempuan, lembaga adat, tokoh masyarakat dan lainnya.

"Ini kami lakukan agar menghasilkan perencanaan yang baik dan terukur dalam penyusunan, forum konsultasi ini diharapkan dapat berbagai masukan penting dari seluruh pihak yang hadir," katanya.

Berdasarkan pada permasalahan pokok pembangunan serta memperhatikan isu strategis yang ada, Pemkab Bangka Barat mengusung visi Bangka Barat Bermartabat tahun 2045. Bermartabat merupakan akronim dari kata berdaya, makmur, tangguh dan berkelanjutan.

Pada visi ini Pemkab Bangka Barat mencanangkan beberapa target yang harus diwujudkan, yaitu tata kelola dan pelayanan pemerintah yang cerdas, ketahanan sosial dan budaya.

"Kami juga menargetkan terwujudnya kesejahteraan masyarakat, ekonomi yang tangguh dan mewujudkan tata kelola lingkungan hidup yang lestari dan berkelanjutan," katanya.

Pada awal November 2023, Pemkab Bangka Barat juga telah menggelar rapat perumusan permasalahan yang menjadi latar belakang rancangan awal penyusunan RPJPD 2025-2045.

Perumusan permasalahan pembangunan daerah dan analisis isu strategis menjadi dasar untuk menyesuaikan visi dan misi bupati dan wakil bupati terpilih, yang selanjutnya dijabarkan menjadi tujuan dan sasaran pembangunan daerah.

Isu strategis pembangunan daerah ini merupakan rincian dari permasalahan pembangunan daerah, yang bersumber dari analisis data existing condition, dan telaah terhadap isu strategis global, nasional dan regional.

Permasalahan yang dihadapi daerah Bangka Barat, yaitu keterbatasan penguasaan teknologi digital, rendahnya pertumbuhan ekonomi, pengembangan kawasan industri, kemandirian pangan yang masih rendah, produktivitas dan fluktuasi harga hasil perkebunan yang perlu diperbaiki, penyediaan infrastruktur dasar yang belum optimal, serta belum optimalnya pengendalian dan pemanfaatan tata ruang.

Selain itu, daerah juga masih menghadapi kendala tingginya risiko bencana, kualitas lingkungan hidup rendah, kualitas SDM dan daya saing terbatas, stunting masih tinggi, masih ditemukan penduduk miskin, perlu peningkatan ketahanan dan kontribusi budaya terhadap pembangunan dan perlu optimalisasi tata kelola pemerintahan.

"Berbagai permasalahan itu telah kami rangkum dan ditelaah untuk dijadikan visi misi Kabupaten Bangka Barat sampai 2045 mendatang, kita juga buatkan skema dan rencana jangka panjang," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023