Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Sudarman menyebutkan bahwa dalam sejarahnya, radio memegang peranan dalam berbagai momen penting bangsa Indonesia.
Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan seminar penyiaran bertajuk "Balada Radio FM di Era Digital, Bertahan atau Tinggal Kenangan?", di Soll Marina Hotel & Convention Center Bangka, Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Jum'at.
"Jika ditinjau dari sejarah, peranan radio itu mulai dari sebagai media perjuangan dan pergerakan rakyat sebelum kemerdekaan, hingga sebagai media ketahanan informasi daerah dan nasional. Semua peranan itu masih berlangsung hingga hari ini," kata Kepala Diskominfo Provinsi Babel Sudarman saat membuka kegiatan seminar penyiaran bertajuk "Balada Radio FM di Era Digital, Bertahan atau Tinggal Kenangan?" di Soll Marina Hotel & Convention Center Bangka, Bangka Tengah, Jum'at.
Ia mengatakan kondisi pergeseran teknologi di bidang komunikasi seperti saat ini, membuat masyarakat harus kembali mengkaji perihal apakah radio yang ada di Negeri Serumpun Sebalai, sudah mengikuti perkembangan zaman atau belum.
"Jadi penting sekali bagi kita untuk mengkaji, dan mengulas kembali. Sekarang kan muncul istilah citizen journalism, di samping itu, saat ini banyak sekali platform digital, salah satunya yang saat ini cukup marak kita gunakan, yakni sosial media," katanya.
"Dengan demikian, kira-kira, apakah radio hari ini masih menjadi media yang efektif, dan efisien dalam memberikan pelayanan informasi publik? Melalui kegiatan ini, kami mengajak kita semua untuk mengkaji hal itu, dengan secara terus terang bertanya, sesuai dengan tajuk yang kita usung hari ini," katanya.
Ia berharap melalui pelaksanaan kegiatan seminar penyiaran tersebut, dapat ditemukan sebuah solusi baru perihal perkembangan dunia radio di era digital seperti saat ini, agar pendengar tetap setia menikmati siaran radio.
"Kiranya melalui kegiatan hari ini, dapat memberikan gambaran bagi kita, khususnya bagi para praktisi radio, maupun konten kreator, supaya kedepannya menemukan solusi dalam mengambil arah dalam memberikan pelayanan informasi, dan komunikasi yang tepat bagi masyarakat," katanya.
"Kami juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh peserta, para stakeholder terkait, serta para narasumber yang kompeten dalam menjawab terbelahnya permasalahan optimis, dan pesimisme bertahannya radio di masa kini," katanya.
Diketahui, Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) In Radio Kepulauan Babel, yang merupakan besutan Diskominfo Provinsi Kepulauan Babel, melalui bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), menyelenggarakan kegiatan seminar penyiaran.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 70 orang peserta yang terdiri dari para penggiat, dan pengelola radio, baik pemerintah maupun swasta, pelajar, serta mahasiswa se-Kepulauan Babel. Seminar itu menghadirkan dua orang narasumber, yakni Rita Zoelkarnaen selaku Wasekjen I Indonesiapersada.id, dan Tio Prasetyo Utomo yang merupakan salah satu Podcaster Profesional, Founder Box 2 Box Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan seminar penyiaran bertajuk "Balada Radio FM di Era Digital, Bertahan atau Tinggal Kenangan?", di Soll Marina Hotel & Convention Center Bangka, Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Jum'at.
"Jika ditinjau dari sejarah, peranan radio itu mulai dari sebagai media perjuangan dan pergerakan rakyat sebelum kemerdekaan, hingga sebagai media ketahanan informasi daerah dan nasional. Semua peranan itu masih berlangsung hingga hari ini," kata Kepala Diskominfo Provinsi Babel Sudarman saat membuka kegiatan seminar penyiaran bertajuk "Balada Radio FM di Era Digital, Bertahan atau Tinggal Kenangan?" di Soll Marina Hotel & Convention Center Bangka, Bangka Tengah, Jum'at.
Ia mengatakan kondisi pergeseran teknologi di bidang komunikasi seperti saat ini, membuat masyarakat harus kembali mengkaji perihal apakah radio yang ada di Negeri Serumpun Sebalai, sudah mengikuti perkembangan zaman atau belum.
"Jadi penting sekali bagi kita untuk mengkaji, dan mengulas kembali. Sekarang kan muncul istilah citizen journalism, di samping itu, saat ini banyak sekali platform digital, salah satunya yang saat ini cukup marak kita gunakan, yakni sosial media," katanya.
"Dengan demikian, kira-kira, apakah radio hari ini masih menjadi media yang efektif, dan efisien dalam memberikan pelayanan informasi publik? Melalui kegiatan ini, kami mengajak kita semua untuk mengkaji hal itu, dengan secara terus terang bertanya, sesuai dengan tajuk yang kita usung hari ini," katanya.
Ia berharap melalui pelaksanaan kegiatan seminar penyiaran tersebut, dapat ditemukan sebuah solusi baru perihal perkembangan dunia radio di era digital seperti saat ini, agar pendengar tetap setia menikmati siaran radio.
"Kiranya melalui kegiatan hari ini, dapat memberikan gambaran bagi kita, khususnya bagi para praktisi radio, maupun konten kreator, supaya kedepannya menemukan solusi dalam mengambil arah dalam memberikan pelayanan informasi, dan komunikasi yang tepat bagi masyarakat," katanya.
"Kami juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh peserta, para stakeholder terkait, serta para narasumber yang kompeten dalam menjawab terbelahnya permasalahan optimis, dan pesimisme bertahannya radio di masa kini," katanya.
Diketahui, Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) In Radio Kepulauan Babel, yang merupakan besutan Diskominfo Provinsi Kepulauan Babel, melalui bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), menyelenggarakan kegiatan seminar penyiaran.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 70 orang peserta yang terdiri dari para penggiat, dan pengelola radio, baik pemerintah maupun swasta, pelajar, serta mahasiswa se-Kepulauan Babel. Seminar itu menghadirkan dua orang narasumber, yakni Rita Zoelkarnaen selaku Wasekjen I Indonesiapersada.id, dan Tio Prasetyo Utomo yang merupakan salah satu Podcaster Profesional, Founder Box 2 Box Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023