Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, menggelar dialog terbuka dengan Hiswana Migas, PT Pertamina dan anggota Komisi VII DPR RI, menyikapi kesulitan para nelayan dan petani dalam mendapatkan akses bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Saat ini memang ada kesulitan akses BBM bersubsidi untuk mereka yang membutuhkan, seperti nelayan dan petani, maka perlu kita carikan solusinya," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Kamis.
Algafry Rahman menyambut baik dan mendukung adanya usulan bersama yang muncul dalam dialog yaitu membuat sebuah aplikasi untuk mengatur regulasi dan mekanisme penyaluran BBM bersubsidi.
"Aplikasi bagi saya sangat menarik dan bisa diterapkan di Bangka Tengah, sehingga penyalurannya cepat dan tepat sasaran," ujarnya.
Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Pati Jaya mengatakan, aplikasi elektronik itu sangat penting agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran dan dengan proses yang benar.
"Kami mendapati beberapa aduan masyarakat dimana mereka kesulitan mendapatkan akses BBM bersubsidi," ujarnya.
Ia mengatakan, ada beberapa komponen masyarakat yang kesulitan akses mendapatkan BBM bersubsidi yaitu petani, nelayan dan transportasi umum.
"Tentu ini merupakan persoalan teknis yang terkadang bersifat kasuistik, kita berharap beberapa persoalan yang ditemukan di lapangan itu bisa dicarikan solusinya," ujarnya.
Bambang Pati Jaya mengharapkan melalui dialog yang dihadiri para pemangku kepentingan itu dapat menghasilkan sebuah solusi.
"Dialog ini sangat penting dalam rangka mencarikan solusi untuk menjawab kesulitan masyarakat dalam mendapatkan BBM bersubsidi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023