Tapaktuan (Antara Babel) - Puluhan rumah warga di Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan, terancam amblas ke laut akibat abrasi, menyusul semankin  kencangnya gelombang menghantam bibir pantai.

Tokoh masyarakat Kluet Raya, Zaiton Ludny di Tapaktuan, Senin menyatakan, kondisi lahan pemukiman penduduk di Dusun Pasie Desa Kuala Ba`u semakin mencemaskan karena terus menerus digerus gelombang pasang.

"Jika kondisi ini tidak segera ditangani, maka dampaknya akan semakin meluas karena selain rumah penduduk, puluhan hektare lahan perkebunan milik warga juga terancam amblas, katanya.

Sebelumnya, lanjut dia, hanya  sembilan unit rumah  penduduk dan satu lembaga pendidikan pasantren terancam  amblas ke laut, namun saat kini jumlahnya telah bertambah hingga mencapai puluhan unit rumah karena ombak besar setinggi 3 meter terus menerjang wilayah daratan sehingga abrasi semakin melebar.

Gelombang pasang dari laut Samudera Indonesia itu, kata Zaiton, intensitasnya terus meningkat sejak satu bulan terakhir bersamaan dengan tejadinya gelombang pasang di beberapa wilayah lainnya di sepanjang pantai barat Provinsi aceh.

"Selain itu hantaman gelombang dan abrasi laut juga telah memporakporandakan lahan pemukiman warga yang selama berpuluh-puluh tahun dihuni," kata  Zaiton Ludny yang juga mantan Sekretaris  DPD II KNPI Aceh Selatan itu.

Dikatakan, bila hantaman gelombang besar setinggi 2-3 meter itu tidak segera ditanggulangi dan bahkan dibiarkan terus maka perkampungan penduduk di pinggir Samudera Indonesia itu akan hancur dan tenggelam sebelum diselamatkan.

Perkampungan Desa Kuala Ba¿u, Kecamatan Kluet Utara,  berjarak sekitar 30-an Km sebelah timur Tapaktuan, menjadi tempat domisili ratusan kepala keluarga yang dominan menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan laut (tangkap) yakni sebagai nelayan.

Menurutnya, bila terus menerus digerus ombak dan bahkan hantaman ombak besar, tidak akan lama lagi semua pemukiman itu bakal tenggelam.

Indikasinya adalah, kata Zaiton, sejumlah dapur rumah milik warga setempat bahkan telah disapu gelombang, namun sejauh ini belum ada penanggulangan dari Pemkab Aceh Selatan dan pihak terkait lainnya.

"Kita harapkan BPBD segera mennggulangi dengan membuat susunan batu gajah (tanggul pengaman tebing berupa jeti-red), sehingga pemukiman warga tersebut aman dari terjangan ombak dan abrasi pantai," katanya.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Aceh Selatan Rahmat Humaidi mengatakan, pihaknya sudah menangani sebagian kasus yang telah dilaporkan warga seperti di Desa Lhok Bengkuang Timur dan Desa Gunung Kerambil, Kecamatan Tapaktuan.

"Kita akan tangani sepanjang  tersedia fasilitas dan kondisi ini sudah kita sampaikan ke berbagai pihak termasuk kepada atasan kami, dengan harapan segera meminta bantuan ke pemerintah pusat," katanya.

Pewarta: Anwar

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016