Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meluncurkan program listrik nyala di Dusun Pulau Nangka, agar masyarakat tidak terisolasi.

"Setelah puluhan tahun warga Dusun Pulau Nangka terisolasi dari pelayanan jaringan PLN, sekarang mereka bisa merasakan listrik nyala selama 24 jam," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman usai meluncurkan program listrik nyala di Dusun Pulau Nangka, Senin.

Bupati menjelaskan jaringan listrik membuat masyarakat Pulau Nangka terisolasi dan merasa terasing karena berdampak terhadap sektor lainnya seperti ekonomi, teknologi, kesehatan dan pendidikan.

"Sebelum listrik nyala 24 jam ini terealisasi, saya sudah melihat langsung begitu sulitnya warga Pulau Nangka. Bahkan anak sekolah mencari buka saja harus pakai senter dan lilin," ujarnya.

Melihat kondisi demikian, Bupati mendesak Kementerian ESDM untuk memprioritaskan pembangunan jaringan listrik di Pulau Nangka kendati hanya sekitar 105 KK yang tinggal di pulau tersebut.

"Saat pertemuan dengan orang ESDM langsung saya sampaikan, kita merasa berdosa jika listrik tidak menyala 24 jam di Pulau Nangka dan hari ini sudah terwujud," kata Bupati.

Senior Manager Komunikasi, Keuangan dan Umum (KKU) PLN Unit Instalasi Wilayah Bangka Belitung (UIW) Anton Wahyu Utomo menjelaskan, jika PLN sudah masuk di Pulau Nangka sejak 2016 lewat surat Gubernur Bangka Belitung.

"Jadi memang pada 2016, PLN sudah masuk namun masih 12 jam saja, sekarang dengan dukungan Pemkab Bangka Tengah akhirnya bisa mewujudkan listrik 24 jam di Pulau Nangka," ujarnya.

Anton mengatakan ada 105 pelanggan dan akan bertambah delapan pelanggan lagi yang sedang dibangun jaringannya untuk merasakan listrik di Pulau Nangka.

“Ada 105 KK yang sudah mendapatkan listrik 24 jam dan ada 8 KK lagi yang masih berproses. Tinggal menunggu jaringan saja," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023