Muntok (Antara Babel) - PDAM Tirta Sejiran Setason Muntok, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggagas pembangunan ruang terbuka hijau dengan memanfaatkan kolam penampungan air baku di daerah itu.
"Kami berharap ruang terbuka hijau ini nantinya bisa mendukung sektor pariwisata Kabupaten Bangka Barat yang terus digencarkan di daerah itu," kata Manajer PDAM Tirta Sejiran Setason Chairul Amri Rani di Muntok, Jumat.
Dalam upaya pemanfaatan kolam penampungan air baku tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kementerian Pekerjaan Umum yang membidangi disemenasi air.
"Tim dari LIPI dan kementerian sudah melakukan survei awal pada Maret 2016, kami berharap rencana tersebut bisa terus berjalan sesuai target," kata dia.
Selain melakukan pendataan awal, pihaknya juga sudah menyiapkan desain besar untuk rencana pembangunan tersebut.
Taman terbuka hijau merupakan suatu konsep pembangunan ruang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki melalui desain dan tata ruang terbuka. PDAM Tirta Sejiran Setason akan mengembangkan pengelolaan salah satu kolam penampungan air baku yang ada.
"Kami berharap ruang tersebut nantinya bisa menjadi destinasi wisata sekaligus tempat pembelajaran berbagai hal mengenai pengelolaan air bagi masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa," kata dia.
Untuk mendukung gagasan tersebut, saat ini pihaknya bersama LIPI juga sudah merealisasikan salah satu teknologi aplikasi pemantauan air layak minum yang bisa dijadikan referensi bagi pelajar, mahasiswa, dan para pelaku bisnis air minum.
Terkait dengan sumber dana untuk merealisasikan rencana pembangunan ruang terbuka hijau itu, pihaknya akan memanfaatkan anggaran dari pemerintah pusat agar tidak membebani keuangan daerah.
"Kementerian Pekerjaan Umum mendukung rencana tersebut bahkan mereka sudah mengirim tim survei, kami targetkan bisa selesai pembangunannya dalam dua tahun ke depan," kata dia. ***3***
(T.KR-DSD/B/M.H. Atmoko/M.H. Atmoko) 17-06-2016 10:41:09
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016