Lagu "All I Want for Christmas is You" yang dipopulerkan Mariah Carey telah menjadi semacam "lagu latar wajib" musim liburan selama hampir 30 tahun.
Lantas, mengapa lagu ciptaan Carey dan Walter Afanasieff ini menjadi hit Natal modern yang langka? Lebih dari itu, lagu Natal apa lagi yang bisa dicermati pada peringkat tangga lagu Billboard Holiday 100 Amerika Serikat?

Komponen lagu

Lagu “All I Want for Christmas is You” yang kali pertama dirilis pada tahun 1994 dimulai dengan gemerincing celesta, sebuah instrumen bersuara indah yang juga ditampilkan dalam karya klasik Natal ikonik milik Tchaikovsky, "The Nutcracker".

Lagu hit Carey ini juga menggunakan lonceng kereta luncur yang menjadi begitu identik dengan musim liburan, menyusul apa yang dilakukan oleh James Lord Pierpont ketika menulis "Jingle Bells" pada tahun 1850-an.

Kemudian ada harmoni enam kunci menciptakan suara yang menurut komposer Vivek Maddala, sering mengaitkan “All I Want for Christmas is You” dengan libur Natal.

“Harmoni semacam ini tidak lazim dalam musik pop modern, namun biasa terjadi pada era-era sebelumnya,” kata Maddala seperti dikutip dari Reuters, Jumat.

Pola harmonisasi ini memunculkan semacam “kosa kata musik" yang sama dengan standar jazz Amerika pada awal abad ke-20, sebuah era ketika banyak lagu klasik Natal dilahirkan.
Penyanyi asal Amerika Serikat Mariah Carey (tengah) bernyanyi bersama Ariana Grande (kanan) dan Jennifer Hudson (kiri). (ANTARA/Instagram/@mariahcarey)

Bergerak maju beberapa detik lagi ke dalam lagu, pendengar akan mendapatkan apa yang oleh penulis Walter Afanasieff disebut sebagai sebuah “dinding suara". Permainan kunci piano berani dan paduan suara latar gospel menciptakan gaya upbeat yang mengingatkan pendengar pada musik populer dari tahun 1950-an dan 1960-an. Pada zaman itu, teknologi produksi musik sudah maju dan para penulis mengambil berhasil pendekatan yang lebih maksimal.

Pada bagian terakhir, bagian bridge "All I Want for Christmas is You" mengacu pada musik sezaman yaitu pop tahun 1990-an, ketika genre ini mulai menggabungkan elemen hip hop dengan R&B. Bagian riff vokal dan improvisasi Carey sangat khas pada masa itu, ketika pemuncak tangga lagu sering diisi dengan mereka yang mahir menghadirkan akrobat vokal.

Saingan lagu Natal Carey

Lagu “All I Want for Christmas is You” telah bertengger secara konsisten di puncak Holiday 100 sejak dimulainya tangga lagu tersebut pada tahun 2011. Lantas, bagaimana dengan kisah sukses lagu modern lainnya? Berikut beberapa deret di antaranya:

- “All I Want for Christmas is You” bukan satu-satunya lagu hit Carey di tangga lagu. Terdapat lagu "Christmas (Baby Please Come Home)” yang dinyanyikan ulang oleh Carey dari lagu klasik Natal Darlene Love. Lagu tersebut kemudian menjadi inspirasi untuk lagu "All I Want for Christmas is You”.

- Lagu “Mistletoe" oleh Justin Bieber sempat bersaing dengan lagu klasik Carey, namun pada akhirnya lagu tersebut pun tumbang ke peringkat bawah dalam beberapa tahun terakhir.

- Lagu hit Ariana Grande "Santa Tell Me" sempat meraih kesuksesan serupa setelah dirilis pada tahun 2014. Lagu tersebut perlahan mulai naik lagi ke tangga lagu pada tahun 2020.
Penyanyi asal Amerika Serikat Ariana Grande meraih kesuksesan dengan lagu "Santa Tell Me" pada tahun 2014. (ANTARA/Instagram/@arianagrande)

- “Underneath the Tree" oleh Kelly Clarkson memulai perjalanan dari bawah deret tangga lagu. Lagu ini kemudian secara konsisten menjadi top 20 hit dalam beberapa tahun terakhir.

Bagaimana pun, lagu-lagu yang ditulis pada puluhan tahun lalu adalah karya yang paling konsisten masuk 10 besar tangga lagu. Misalnya lagu ”Rockin' Around the Christmas Tree" karya Brenda Lee yang sempat menyalip lagu hit Carey untuk posisi nomor satu selama dua minggu.

Sementara itu, musisi Michael Buble yang dikenal karena suaranya yang merdu dan ketertarikan pada standar jazz abad ke-20, muncul sebagai artis solo dengan tujuh lagu yang menembus 40 besar tangga lagu. Semuanya adalah lagu cover , termasuk "It's Beginning to Look a Lot like Christmas" dan "Have Yourself a Merry Little Christmas” yang berasal dari tahun 1940-an dan 1950-an.

Menambang arsip

Tangga lagu Holiday 100 sangat berbeda dari tangga lagu lainnya. Lagu-lagu yang sama hadir ke tangga lagu ini tahun demi tahun, mengalami siklus atau perputaran, dan banyak lagu merupakan cover. Mencermati lagu-lagu yang masuk tangga lagu secara konsisten selama sepuluh minggu atau lebih di Holiday 100, maka menjadi jelas bahwa sebagian besar lagu tersebut ditulis pada beberapa dekade, bahkan berabad-abad yang lalu.

Sebanyak delapan belas lagu yang masuk tangga lagu tertinggi dalam dekade terakhir ditulis sebelum tahun 1930. Lagu tertua yaitu "Joy to the World", ditulis pada tahun 1719 dan dibawakan ulang oleh Nat King Cole pada tahun 1960.

Kemudian ada lagu “O Holy Night” yang merupakan sebuah lagu penting Natal berdasarkan puisi religius Prancis dari tahun 1840-an. Lagu ini dipopulerkan kembali oleh sejumlah penyanyi besar seperti Celine Dion, Josh Groban, dan (lagi-lagi) Carey. Semua versi tersebut bertengger pada tangga lagu selama satu dekade terakhir.

Selain itu, banyak lagu musim liburan yang menduduki tangga lagu ditulis pada tahun 1930-an dan 1940-an yang merupakan era keemasan standar jazz Amerika. Sebanyak sekitar 41 lagu dari Holiday 100 ditulis pada era itu.
Penyanyi asal Amerika Serikat Josh Groban turut mempopulerkan kembali lagu "O Holy Night". (ANTARA/Instagram/@joshgroban)

Lagu-lagu Natal tersebut lantas membangkitkan sektor musik pop pada masa itu yang bernuansa jazzy, “croony”, dan seringkali sedikit melankolis. Ambil contoh “White Christmas”, sebuah lagu lambat dengan melodi berubah-ubah yang langsung terdengar seperti lagu khusus Natal.

Sedangkan era 1950 dan 1960-an tercatat menjadi masa yang paling banyak menghadirkan lagu-lagu liburan yang masuk deret lagu pada satu dekade terakhir dengan total sebanyak 44 lagu. Meski masih mengusung nuansa nostalgia, namun musik pada era ini secara umum lebih ceria dibandingkan zaman 1930-an dan 1940-an. Ada kelompok musik yang lebih megah, bernilai produksi tinggi, lengkap dengan para penyanyi cadangan. Era ini juga menandai hadirnya aliran genre gospel, bisa diingat dari lagu “Christmas (Baby Please Come Home)”.

Selanjutnya, hanya ada sebanyak 14 lagu menduduki peringkat teratas tangga lagu yang ditulis pada tahun 1970-an dan 1980-an. Satu yang paling populer adalah "Last Christmas" milik Wham!. Kemudian tercatat ada sejumlah 25 lagu masuk tangga lagu secara konsisten yang ditulis setelah tahun 1990.

Lantas, lagu sukses apa yang paling menonjol? Tentu saja “All I Want for Christmas is You”, termasuk pula “Underneath The Tree” dan “Santa Tell Me” yang konsisten menjadi favorit setiap orang.

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023