Pangkalpinang (Antara Babel) - Harga wortel di pasar-pasar tradisional di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung naik karena stok kurang dan permintaan meningkat selama Ramadhan.

"Harga wortel mengalami kenaikan yang cukup tinggi karena banyaknya permintaan sehingga stok lebih cepat menipis," kata seorang pedagang, Henri di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, pasokan yang datang baik dari lokal atau pun dari daerah sentra belum maksimal sementara permintaan terus meningkat.

"Gejolak harga memang biasa terjadi setiap menjelang Lebaran Idul Fitri karena harga wortel masih berdasarkan mekanisme pasar," ujarnya.

Harga wortel naik menjadi Rp25.000 dari sebelumnya Rp15.000 per kilogram, harga kentang juga naik menjadi Rp15.000 dari sebelumnya Rp10.000 per kilogram, sedangkan harga tomat masih bertahan Rp10.000 per kilogram.

Menurut dia, permintaan tidak lagi didominasi oleh pengusaha rumah makan karena selama Ramadhan banyak pembuat makanan ringan dadakan yang bermunculan yang memicu kenaikan permintaan.

"Warga yang tadinya tidak membuat atau menjual makanan berbahan wortel sekarang sudah banyak bermunculan sebagai penyedia makanan berbuka puasa," ujarnya.

Ia menjelaskan, pasokan dari daerah sentra terbatas, stok juga lebih cepat menipis karena permintaan naik signifikan.

"Biasanya dua minggu sekali stok wortel bertambah sekitar 5 ton, namun sekarang sekitar 2-3 ton," ujarnya.  

Demikian juga dengan Nasri, pedagang sayur lainnya yang mengakui harga wortel mengalami kenaikan karena pasokan terbatas dan sulit mendapatkannya.

Selain itu, harga kentang juga mengalami kenaikan karena pasokan yang datang dari daerah sentra mulai berkurang sehingga penambahan stok tidak maksimal.

"Semoga pasokan dari daerah sentra dalam waktu yang dekat kembali lancar agar tidak ada lagi gejolak harga yang akhirnya akan membuat ekonomi warga lemah," ujarnya.

Pewarta: Mulki

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016