Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, siap mengangkat kembali nilai-nilai luhur yang selama ini hilang, sehingga dapat dihidupkan kembali dan dilestarikan oleh generasi muda sekarang ini.

"Kami akan melanjutkan program kelembagaan yang kami susun beberapa tahun lalu dalam upaya mengembalikan nilai-nilai luhur yang selama ini sudah banyak hilang," kata Ketua LAM Belitung, Achmad Hamzah di Tanjung Pandan, Sabtu.

Menurut dia, upaya mengangkat nilai-nilai luhur yang selama ini sudah banyak hilang diistilahkan dengan mengangkat 'batang terendam' atau mengangkat batang pohon yang terendam di dalam air.

Ia mengatakan, nilai-nilai luhur yang mulai menghilang di kalangan masyarakat sekarang ini salah satunya adalah semangat gotong royong.

"Sehingga bagaimana mengangkat kembali nilai-nilai luhur itu, salah satunya tadi adalah nilai-nilai dari 'Mak Inang' fungsinya harus kita berdayakan kembali," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, selama ini masyarakat Melayu Belitung terkenal memiliki semangat gotong royong yang tinggi.

Baca juga: Ketua LAM Belitung ajak masyarakat gunakan hak pilih di Pemilu 2024

Hal ini tercermin dalam pelaksanaan kegiatan hajatan perkawinan (gawai Belitung) maka banyak masyarakat akan saling membantu, menolong, dan memberikan apa yang bisa mereka berikan.

"Sehingga gawai (hajatan) bukan hanya milik pihak yang punya hajatan saja namun menjadi milik orang ramai sehingga nilai luhur ini yang harus kita hidupkan kembali," katanya.

Ia menambahkan, LAM Belitung juga akan memperkuat peran 'Mak Panggong' dalam setiap acara perkawinan adat Melayu Belitung.

Dikatakan dia, 'Mak Panggong' adalah orang yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap urusan dapur dalam sebuah pelaksanaan hajatan perkawinan Belitung.

"Mak Panggong ini semacam 'chef' jadi pengelolaan kulinernya harus dipegang 'Mak Panggong' karena memiliki kearifan lokal, ilmu yang tidak dimiliki oleh orang ramai tapi bisa mengkoordinasikan masyarakat dengan jumlah undangan yang begitu ramai beliau bisa menghitung berapa beras yang digunakan," ujarnya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023