Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfokuskan lima program strategis penanganan kebencanaan guna meminimalisasi korban dan kerugian material dampak bencana alam di daerah itu.

"Musim hujan tahun ini sangat ekstrem sehingga potensi kebencanaan banjir, angin puting beliung, petir, longsor, dan lainnya cukup tinggi," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan lima program strategis tahun ini sebagai tindak lanjut isu-isu yang paling banyak di BPBD, di antaranya budaya kerja personel dalam penanggulangan bencana alam.

Selain itu, kegiatan-kegiatan BPBD bersifat pencegahan dan kesiapsiagaan personel, infrastruktur logistik, dan kelengkapan kebencanaan yang masih kurang.

Selain itu, koordinasi lintas sektor yang belum terbangun di lapangan, informasi serta edukasi pencegahan dan penanganan bencana kepada masyarakat yang masih kurang.

"Untuk menjawab isu-isu strategis tahun lalu, kami lebih memprioritaskan program yang mengarah lima hal ini, guna meminimalisir terjadi bencana dan penanganan bencana dapat dilakukan dengan cepat serta tepat," ujarnya.

Dalam meningkatkan budaya kerja, BPBD setempat akan lebih menggiatkan apel kesiapsiagaan personel.

"Dalam kegiatan pencegahan bencana alam tahun ini, kami lebih kepada pemenuhan standar pelayanan minimum terhadap kesiapsiagaan, artinya kami lebih melengkapi dokumen-dokumen kebencanaan yang terjadi di daerah ini," katanya.

Saat ini, BPBD Babel sudah memiliki rencana urgensi, rencana induk penanggulangan bencana, dan rencana aksi jika terjadi bencana alam.

"Rencana aksi penanganan bencana tahun ini belum dilegalkan melalui keputusan gubernur dan ini akan segera dimasukkan dalam renstra peraturan gubernur agar lebih kuat dalam pelaksanaannya," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024