Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA mengatakan petani cabai di Kepulauan Babel mulai panen raya, sehingga dapat mengatasi inflasi menjelang Tahun Baru Imlek pada 10 Februari 2024.
"Sekarang ini, petani cabai yang melakukan musim tanam Oktober 2023 sudah mulai panen," kata Safrizal ZA di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan selama ini komoditas cabai sebagai penyumbang tertinggi inflasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, apalagi menjelang hari besar keagamaan seperti imlek, lebaran Idul Fitri, Idul Adha dan hari besar keagamaan lainnya.
"Kami pastikan stok dan harga cabai menjelang imlek ini tidak akan naik, karena memasuki masa panen dan juga distribusi cabai dari luar daerah berjalan lancar," katanya.
Menurut dia dalam menekan inflasi menjelang imlek tahun ini, Pemprov Kepulauan Babel juga memastikan ketersediaan berbagai kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, daging ayam, sapi dan lainnya di pasar tradisional dan moderen.
"Saya sudah memerintah Disperindag untuk melakukan pengecekan semua kebutuhan pokok masyarakat, sehingga tidak terjadi kenaikan menjelang imlek ini," katanya.
Kepala Disperindag Provinsi Kepulauan Babel Tarmin AB memastikan stok sembako, cabai, bawang merah dan lainnya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang imlek tahun ini.
Saat ini stok bawang merah di gudang distributor mencapai 8 ton dan pekan ini ditambah pasokan 18 ton, stok bawang putih 10 ton dan akan ditambah 10.035 ton untuk memperkuat stok menjelang Imlek tahun ini.
Stok cabai merah besar sebanyak lima ton dan akan ada penambahan pasokan dalam minggu ini 0.302 ton, cabai merah kecil sebanyak lima ton dan akan ditambah pasokan 0,201 ton.
Sementara itu, stok kacang kedelai 115 ton, jagung 20 ton dan kacang tanah 21 ton, sehingga dipastikan stok komoditas ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Pulau Bangka dan Belitung.
"Alhamdulillah, pasokan cabai dan bawang ini tidak hanya dari petani lokal, tetapi juga dari daerah sentra produksi di Pulau Jawa dan Sumatera sehingga ketersediaan komoditas penyumbang inflasi ini cukup berlimpah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Sekarang ini, petani cabai yang melakukan musim tanam Oktober 2023 sudah mulai panen," kata Safrizal ZA di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan selama ini komoditas cabai sebagai penyumbang tertinggi inflasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, apalagi menjelang hari besar keagamaan seperti imlek, lebaran Idul Fitri, Idul Adha dan hari besar keagamaan lainnya.
"Kami pastikan stok dan harga cabai menjelang imlek ini tidak akan naik, karena memasuki masa panen dan juga distribusi cabai dari luar daerah berjalan lancar," katanya.
Menurut dia dalam menekan inflasi menjelang imlek tahun ini, Pemprov Kepulauan Babel juga memastikan ketersediaan berbagai kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, daging ayam, sapi dan lainnya di pasar tradisional dan moderen.
"Saya sudah memerintah Disperindag untuk melakukan pengecekan semua kebutuhan pokok masyarakat, sehingga tidak terjadi kenaikan menjelang imlek ini," katanya.
Kepala Disperindag Provinsi Kepulauan Babel Tarmin AB memastikan stok sembako, cabai, bawang merah dan lainnya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang imlek tahun ini.
Saat ini stok bawang merah di gudang distributor mencapai 8 ton dan pekan ini ditambah pasokan 18 ton, stok bawang putih 10 ton dan akan ditambah 10.035 ton untuk memperkuat stok menjelang Imlek tahun ini.
Stok cabai merah besar sebanyak lima ton dan akan ada penambahan pasokan dalam minggu ini 0.302 ton, cabai merah kecil sebanyak lima ton dan akan ditambah pasokan 0,201 ton.
Sementara itu, stok kacang kedelai 115 ton, jagung 20 ton dan kacang tanah 21 ton, sehingga dipastikan stok komoditas ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Pulau Bangka dan Belitung.
"Alhamdulillah, pasokan cabai dan bawang ini tidak hanya dari petani lokal, tetapi juga dari daerah sentra produksi di Pulau Jawa dan Sumatera sehingga ketersediaan komoditas penyumbang inflasi ini cukup berlimpah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024