Kepala Biro ANTARA Bangka Belitung (Babel), Joko Susilo menjadi salah satu narasumber dalam dialog publik "Deklarasi Pemilu Damai" Politik dan Pemilih Muda di Indonesia yang digelar oleh Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Bangka Belitung.

Di kesempatan ini, ia memaparkan peran media dalam mewujudkan Pemilu damai di Babel karena media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi agenda media ke agenda publik.

"Media sangat dibutuhkan masyarakat karena masyarakat kita tidak bisa terlepas dari media bahkan sekarang bangun tidur juga yang dilihat itu gadget," kata Joko Susilo saat membuka paparannya dalam kegiatan tersebut, di Pangkalpinang, Selasa (6/2).

Ia juga memaparkan peran media di tengah Pemilu dan godaan politik serta peran media dalam mencegah pemberitaan hoaks, SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) dan kampanye negatif yang kerap terjadi dalam menghadapi Pemilu saat ini.

Peran media harus memberi informasi publik berdasarkan fakta yang sebenarnya. Selain itu juga menjadi penjernih informasi (clearing house) terhadap hoaks, berita berbau SARA ran kampanye negatif.
 



Beberapa waktu lalu Ketua Bawaslu Babel mengungkapkan medsos di Babel berada di urutan ketiga mengarah ke SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) setelah DKI Jakarta dan Maluku utara.

"Di sinilah peran penting dari arus utama media, selain menyajikan pemberitaan secara netralitas, media juga berperan mencegah hoaks, sara dan kampanye negatif, guna mewujudkan pemilu damai," ujarnya.
 

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024