Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mengklaim sejak tahun 2021-2023, rehabilitasi mangrove di Babel sudah mencapai 3.900 hektare dari target 17.000 hektare yang ditetapkan untuk tahun 2021-2024.
"Di Babel upaya rehabilitasi mangrove yang kami lakukan sejak tahun 2021-2023 kurang lebih sekitar 3.900 hektare," kata Kepala Pokja Monitoring Evaluasi dan Pengembangan data (BRGM), Dian Nurmala kepada ANTARA usai memperingati Hari Lahan Basah Sedunia di kawasan Pantai Batu Tunggal, Desa Riding Panjang, Bangka, Rabu.
Ia mengatakan BRGM diberi mandat terkait percepatan rehabilitasi mangrove berdasarkan Perpres Nomor 120 Tahun 2020 tentang BRGM. Oleh karena itu BRGM bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memperingati Hari Lahan Basah Sedunia dengan melakukan penanaman bibit pohon mangrove di 9 provinsi yang ada di Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Jadi BRGM disini memfasilitasi percepatan rehabilitasi mangrove di 9 provinsi, salah satunya di Babel. Sejak tahun 2021 sampai 2024 BRGM mendapat target untuk merehabilitasi mangrove seluas 600 ribu hektar di 9 provinsi yang salah satunya di Babel," ujarnya.
Baca juga: Berhasil rehab mangrove di hamparan 70 hektare, Babel bisa jadi role model
Baca juga: Peringati Hari Lahan Basah Sedunia, KLHK RI dan BGRM Tanam Mangrove di Kawasan Pantai Batu Tunggal-Bangka
Sedangkan capaian kegiatan rehabilitasi mangrove sejak 2021-2023 totalnya sudah sekitar 41 ribu hektar, belum mendekati target karena selain di 9 provinsi, di 23 provinsi BRGM juga ada mandat untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Ada dasar dari perencanaan untuk merehabilitasi mangrove, peta mangrove nasional disitu ada penetapan lokasi exiting mangrove dan potensi mangrove yang totalnya sekitar 4,1 juta hektar dan dari identifikasi itu untuk Bangka Belitung targetnya 17.000 hektare.
"Di Babel kami punya target merehabilitasi kurang lebih sekitar 17 ribu hektare. Disamping itu kami juga banyak kegiatan melalui 3M yakni memulihkan, meningkatkan dan mempertahankan, karena 3M ini bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"BRGM berupaya melalui pendekatan sosial ekonomi desa peduli mangrove untuk bisa mengintegrasikan perlindungan dan pengolahan ekosistem mangrove ini sampai ke tingkat desa melalui pembangunan desa, perencanaan penganggaran dan gerakan ekonomi sosial yang ada di Desa," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Di Babel upaya rehabilitasi mangrove yang kami lakukan sejak tahun 2021-2023 kurang lebih sekitar 3.900 hektare," kata Kepala Pokja Monitoring Evaluasi dan Pengembangan data (BRGM), Dian Nurmala kepada ANTARA usai memperingati Hari Lahan Basah Sedunia di kawasan Pantai Batu Tunggal, Desa Riding Panjang, Bangka, Rabu.
Ia mengatakan BRGM diberi mandat terkait percepatan rehabilitasi mangrove berdasarkan Perpres Nomor 120 Tahun 2020 tentang BRGM. Oleh karena itu BRGM bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memperingati Hari Lahan Basah Sedunia dengan melakukan penanaman bibit pohon mangrove di 9 provinsi yang ada di Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Jadi BRGM disini memfasilitasi percepatan rehabilitasi mangrove di 9 provinsi, salah satunya di Babel. Sejak tahun 2021 sampai 2024 BRGM mendapat target untuk merehabilitasi mangrove seluas 600 ribu hektar di 9 provinsi yang salah satunya di Babel," ujarnya.
Baca juga: Berhasil rehab mangrove di hamparan 70 hektare, Babel bisa jadi role model
Baca juga: Peringati Hari Lahan Basah Sedunia, KLHK RI dan BGRM Tanam Mangrove di Kawasan Pantai Batu Tunggal-Bangka
Sedangkan capaian kegiatan rehabilitasi mangrove sejak 2021-2023 totalnya sudah sekitar 41 ribu hektar, belum mendekati target karena selain di 9 provinsi, di 23 provinsi BRGM juga ada mandat untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Ada dasar dari perencanaan untuk merehabilitasi mangrove, peta mangrove nasional disitu ada penetapan lokasi exiting mangrove dan potensi mangrove yang totalnya sekitar 4,1 juta hektar dan dari identifikasi itu untuk Bangka Belitung targetnya 17.000 hektare.
"Di Babel kami punya target merehabilitasi kurang lebih sekitar 17 ribu hektare. Disamping itu kami juga banyak kegiatan melalui 3M yakni memulihkan, meningkatkan dan mempertahankan, karena 3M ini bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"BRGM berupaya melalui pendekatan sosial ekonomi desa peduli mangrove untuk bisa mengintegrasikan perlindungan dan pengolahan ekosistem mangrove ini sampai ke tingkat desa melalui pembangunan desa, perencanaan penganggaran dan gerakan ekonomi sosial yang ada di Desa," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024