Kekalahan ganda putri Amallia Cahaya Pratiwi/Rachel Allessya Rose di babak semifinal memastikan Indonesia tanpa gelar di Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia (BATC) 2024.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Setia City Convention Center, Selangor, Sabtu, Tiwi/Rachel takluk dari Benyapa Aimsard/Nuntakarn Aimsaard dua gim langsung, 0-2 (22-24 dan 14-21).
"Kami sebenarnya bisa tampil baik kendati baru pertama kali dimainkan sebagai pasangan. Meski tampil sebagai pasangan baru, sebelumnya kami sudah sering berlatih bersama di pelatnas," kata Tiwi dikutip dari keterangan resmi PBSI.
Tiwi mengatakan di gim kedua, lawan telah banyak mengantisipasi serangan yang dilancarkan dan membuat permainan sulit berkembang.
"Jalannya pertandingan pada gim pertama memang bisa berjalan ketat. Sampai terjadi setting. Sayang peluang bisa menang itu gagal kami dapatkan. Cuma di gim kedua lawan sudah mengantisipasi," kata Tiwi.
"Indonesia pun akhirnya gagal ke final setelah kalah 1-3 lawan Thailand. Tetapi apa pun hasilnya kami sudah berusaha. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin di tengah lapangan," tambahnya.
Menurut Rachel, strategi bermain aman yang diterapkan selama pertandingan kurang berhasil karena serangan lawan sulit diantisipasi dan tempo permainan yang tidak dapat dikuasai.
"Kami bukan banyak mati sendiri, tetapi kami sebenarnya maunya bermain safe. Tetapi kami kurang siap dengan serangan dan tekanan lawan yang demikian konsisten," ujar Rachel.
Kekalahan ini memastikan Indonesia tanpa memperoleh gelar pada Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia (BATC) 2024 usai di tim putra sebelumnya gugur di babak perempat final.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Dalam pertandingan yang berlangsung di Setia City Convention Center, Selangor, Sabtu, Tiwi/Rachel takluk dari Benyapa Aimsard/Nuntakarn Aimsaard dua gim langsung, 0-2 (22-24 dan 14-21).
"Kami sebenarnya bisa tampil baik kendati baru pertama kali dimainkan sebagai pasangan. Meski tampil sebagai pasangan baru, sebelumnya kami sudah sering berlatih bersama di pelatnas," kata Tiwi dikutip dari keterangan resmi PBSI.
Tiwi mengatakan di gim kedua, lawan telah banyak mengantisipasi serangan yang dilancarkan dan membuat permainan sulit berkembang.
"Jalannya pertandingan pada gim pertama memang bisa berjalan ketat. Sampai terjadi setting. Sayang peluang bisa menang itu gagal kami dapatkan. Cuma di gim kedua lawan sudah mengantisipasi," kata Tiwi.
"Indonesia pun akhirnya gagal ke final setelah kalah 1-3 lawan Thailand. Tetapi apa pun hasilnya kami sudah berusaha. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin di tengah lapangan," tambahnya.
Menurut Rachel, strategi bermain aman yang diterapkan selama pertandingan kurang berhasil karena serangan lawan sulit diantisipasi dan tempo permainan yang tidak dapat dikuasai.
"Kami bukan banyak mati sendiri, tetapi kami sebenarnya maunya bermain safe. Tetapi kami kurang siap dengan serangan dan tekanan lawan yang demikian konsisten," ujar Rachel.
Kekalahan ini memastikan Indonesia tanpa memperoleh gelar pada Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia (BATC) 2024 usai di tim putra sebelumnya gugur di babak perempat final.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024