Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) dan University Malaysia Perlis (UniMAP) menggelar seminar nasional dengan tema "Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Nasional Berkelanjutan".

Seminar ini menghadirkan narasumber yaitu YBrs. Prof. Ir. Dr. Mohammad Shukry Abdul Majid, selaku Timbalan Naib Canselor Universiti Malaysia Perlis dan Ir. Erward Abdurrahman, M.Sc., selaku Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR melalui daring, dengan moderator Dekan Fakultas Teknik dan Sains Unmuh Babel, Ilpandari, S.T., MT.

Seminar ini berbicara terkait kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur nasional berkelanjutan dan pencapaian SDG's untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, kota dan permukiman yang berkelanjutan.

Narasumber pertama YBrs. Prof. Dr. Mohd. Shukry Abdul Majid mengantarkan seminar mengenai Sustainable Development Goals, 17 Goals to Transform Our World “The Rule of Higher Education in Delivering Sustainable Development Goals : UniMAP Perspektif”.

Diawal presentasi Prof. Mohd. Shukry memperkenalkan Visi dan Misi UniMAP. "Visi UniMAP : Universitas Teknik yang Kompetitif Secara Internasional, Misi : menghasilkan individu-individu teladan yang berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan agenda daya saing industri", ucapnya.

"UniMAP mulai berdiri pada tahun 2001, tepatnya tanggal 25 Juli 2001, dengan nama Kolej Universiti Kejuruteraan Utara Malaysia (KUKUM)".

Pada tanggal 1 Februari 2007, KUKUM ditingkatkan menjadi universitas penuh dan berganti nama menjadi Universiti Malaysia Perlis (UniMAP), dan menjadi salah satu dari empat universitas teknik di Malaysia, dengan Naib Canselor : Prof. Dató’ Ts. DR. Zaliman Sauli.

Saat ini UniMAP memiliki 43 program studi dengan jumlah staff akademik sekitar 1.131 dan staff non akademik 990, dengan jumlah total mahasiswa 12.013 orang.

Ia mengatakan UniMAP mengadopsi pendekatan universitas secara keseluruhan untuk menjadi pelopor pembangunan berkelanjutan dan memainkan peran utama dalam implementasi SDGs.

Narasumber kedua, Ir. Edward Abdurrahman, M.Sc., selaku Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR RI, menjelaskan bagaimana tentang rumah yang berkelanjutan dan apa yang dilakukan oleh dirjen perumahan dan pengembangan perumahan dalam skala besar pembangunan berbasis komunitas dan pembangunan berkelanjutan.

"Dengan memetakan kondisi rumah tangga di Indonesia mulai dari tahun 2020 hingga 2024, PUPR memiliki target 70 persen dari rumah yang tidak layak mencapai rumah yang layak. Namun target yang ingin dicapai pada tahun 2023, baru mencapai 63,15 persen sehingga ada gep sebesar 6,85 persen", jelasnya.

Edward mengatakan seperti apa rumah layak huni itu? Rumah layak huni dapat dilihat dari segi konstruksi, luas bangunan, akses air minum dan sanitasi, dan beberapa hal lainnya, ini adalah indikator-indikator mencapai rumah layak huni.

"PUPR punya tugas untuk menyiapkan rumah layak huni dan meningkatkan kualitas rumah. Dalam menyiapkan rumah baru dan peningkatan kualitas rumah, maka PUPR berkolaborasi dengan berbagai pihak, dirjen perumahan dalm hal ini sangat membutuhkan kolaborasi dengan perguruan tinggi, karena Perguruan tinggi banyak melakukan riset terutama bagaimana menyiapkan rumah yang layak", ulasnya.

"Karena rumah adalah hal yang pertama pembinaan dalam rumah tangga (baiti jannati), tentunya ada aspek sosial dan ekonomi yang membutuhkan riset yang kuat, agar rumah yang dibangun menuju pembangunan yang berkelanjutan sehingga rumah dapat terpelihara dengan baik"

"Rumah bukan hanya sekedar unit hunian tapi juga sebagai home untuk kita melakukan interaksi sosial, ekonomi, dan lingkungan, ini yang menjadi target kita ketika berbicara tengan pembangunan berkelanjutan.

"Inilah persoalan-persoalan yang kita hadapi dalam pembangunan-pembangunan, bagaimana kita bisa mengurangi emisi, penghematan listrik, penghematan air".

"Maka PUPR melakukan kerjasama baik secara nasional maupun internasional, seperti kerjasama dengan pemerintah Jepang, dengan Malaysia juga pernah kita lakukan dan dalam negeri kita juga melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi seperti UII, ITB, ITS, UGM, dan sebagainya, semuanya dilakukan untuk mendapatkan masukan dari pihak lain untuk pembangunan berkelanjutan", pungkasnya.

Seminar nasional ini dihadiri oleh tamu undangan dan peserta dari dinas pendidikan dan kebudayaan, dinas PUPR, Asosiasi Profesi, dosen, tendik, dan mahasiswa Unmuh Babel serta perwakilan mahasiswa dari perguruan tinggi yang ada di Bangka Belitung.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024