Pangkalpinang (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Fadillah Sabri menyatakan banyak mahasiswa di Kota Pangkalpinang menjadi korban judi online, sehingga dapat mengancam masa depan generasi muda di daerah itu.
"Kita sangat prihatin dengan kondisi perjudian dan game online sekarang ini yang sudah luar biasa," kata Fadillah Sabri di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan saat ini banyak mahasiswa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya Kota Pangkalpinang yang menjadi korban judi dan game online, sehingga mengganggu perkuliahan mahasiswa di daerah ini.
"Saya punya datanya, apalagi istri saya sedang melakukan penelitian judi online di Kota Pangkalpinang ini," katanya.
Ia menyatakan indikasi mahasiswa berjudi online ini diantaranya malas kuliah, tidak selesai-selesai skripsi dan lainnya.
"Mohon maaf, ada anak teman saya yang ketagihan judi online ini dimana uang tuanya habis dan kuliahnya juga tidak selesai," katanya.
Menurut dia meski taruhan judi online ini hanya Rp1.000 hingga Rp2.000 saja, namun judi tersebut menimbulkan ketagihan dan merusak mental para generasi muda ini.
"Saya berharap aparat dan pemerintah bersikap tegas dalam memberantas judi dan game online ini karena dapat merusak masa depan generasi penerus bangsa ini," katanya.
Berita Terkait
Kemkomdigi kembali tindak 27.334 konten terkait judol
22 November 2024 19:23
Desk Judi Daring ajukan 651 pemblokiran rekening bank terkait judol
21 November 2024 17:53
Bareskrim tangkap 1 DPO kasus judi online situs W88
21 November 2024 14:41
Komitmen Kemkomdigi berbenah di tengah terpaan kasus judi "online"
20 November 2024 11:09
Jumlah tersangka kasus judol libatkan Komdigi jadi 23 orang
19 November 2024 14:40
Judi "online", lingkaran setan perusak otak dan kehidupan
16 November 2024 23:39
Polisi tetapkan 22 tersangka dalam kasus judol libatkan oknum Komdigi
16 November 2024 23:03
Basmi judi online daring cukup dengan "sapu lidi"
15 November 2024 09:38