Masyarakat di Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar ruwahan massal dan doa bersama pasca-Pemilu 2024, sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas pelaksanaan pesta demokrasi yang berjalan aman, lancar dan damai di Negeri Laskar Pelangi itu.
"Momentum ini merupakan ajang silaturahmi antarmasyarakat setelah pemilu kemarin," kata Ketua Pelaksana Ruwahan dan Doa Bersama Andri Julian Putra dalam keterangan pers diterima LKBN ANTARA Babel di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan ruwahan massal dan doa bersama pada Kamis (29/2/2024) malam dihadiri tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan aparatur pemerintah daerah sebagai bentuk dukungan terhadap penyelenggara pesta demokrasi atas terlaksananya pelaksanaan Pemilu Damai 2024 di Belitung.
Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan dan memanjatkan doa untuk orang tua, keluarga dan sesepuh kampung yang telah meninggal dunia.
"Kami mengapresiasi penyelenggara Pemilu KPU, Bawaslu, PKK, PPS dan juga pihak keamanan Polri dan TNI atas terlesenggaranya Pemilu 2024 yang aman, tertib dan lancar," katanya.
Ia mengatakan trasisi ruwahan merupakan momentum untuk bersama-sama mendoakan para leluhur dan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya Belitung.
Menurut dia tradisi ruwahan telah dilakukan secara turun temurun warga yang dapat menjadi pembelajaran, mengingatkan anak-anak tentang jasa orang-orang yang sudah meninggal. Kalau yang di masjid ini makanannya untuk yang hidup, doanya untuk yang meninggal.
"Ruwahan juga menjadi pengingat bahwa bulan suci Ramadan telah dekat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Momentum ini merupakan ajang silaturahmi antarmasyarakat setelah pemilu kemarin," kata Ketua Pelaksana Ruwahan dan Doa Bersama Andri Julian Putra dalam keterangan pers diterima LKBN ANTARA Babel di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan ruwahan massal dan doa bersama pada Kamis (29/2/2024) malam dihadiri tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan aparatur pemerintah daerah sebagai bentuk dukungan terhadap penyelenggara pesta demokrasi atas terlaksananya pelaksanaan Pemilu Damai 2024 di Belitung.
Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan dan memanjatkan doa untuk orang tua, keluarga dan sesepuh kampung yang telah meninggal dunia.
"Kami mengapresiasi penyelenggara Pemilu KPU, Bawaslu, PKK, PPS dan juga pihak keamanan Polri dan TNI atas terlesenggaranya Pemilu 2024 yang aman, tertib dan lancar," katanya.
Ia mengatakan trasisi ruwahan merupakan momentum untuk bersama-sama mendoakan para leluhur dan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya Belitung.
Menurut dia tradisi ruwahan telah dilakukan secara turun temurun warga yang dapat menjadi pembelajaran, mengingatkan anak-anak tentang jasa orang-orang yang sudah meninggal. Kalau yang di masjid ini makanannya untuk yang hidup, doanya untuk yang meninggal.
"Ruwahan juga menjadi pengingat bahwa bulan suci Ramadan telah dekat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024