Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memberikan dosis vaksin pada hewan ternak, untuk mencegah serangan lumpy skin disease (LSD) atau penyakit lato-lato.

"Sampai sekarang kita belum menemukan kasus LSD menyerang hewan ternak jenis sapi, namun tetap kita lakukan antisipasi dengan memberikan dosis vaksin," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (DPPP) Bangka Selatan Risvandika di Toboali, Kamis.

Ia menjelaskan LSD merupakan penyakit disebabkan oleh virus yang menyerang hewan sapi dengan ciri munculnya benjolan pada sekujur tubuh hewan.

"Gejala awal LSD adalah munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung dan perut," ujarnya.

Selain benjolan, sapi yang terinfeksi penyakit juga dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu dan mengalami penurunan produksi susu.

"Penyakit LSD pada sapi ini bisa disembuhkan, tidak berbahaya bagi manusia tetapi sangat mengurangi nilai ekonomis bagi para peternak sapi," ujarnya.

DPPP Bangka Selatan mengimbau para peternak untuk menjaga kebersihan kendang hewan ternak dan membersihkan genangan air pada kandang.

"Penyakit LSD ini dibawa oleh lalat atau nyamuk dan biasanya mengalami masa inkubasi selama 5 hingga 14 hari, sebelum munculnya benjolan pada kulit sapi," ujarnya.

Ia mengatakan sapi harus dimandikan minimal satu kali dalam satu bulan untuk menghindari badan sapi kotor dan lalat.

"Pola makan hewan juga perlu diperhatikan dengan baik agar imun sapi menjadi kuat dan melakukan suntik vaksin," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024