Bursa Efek Indonesia (BEI) Pangkalpinang dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar media gathering bersama puluhan jurnalis dari berbagai media yang ada di Kota Pangkalpinang.

"Disini kita silaturahmi sambil mengupdate informasi terkait perkembangan pasar modal saat ini karena jumlah investor pasar modal terus meningkat," kata Kepala BEI Pangkalpinang, Fahmi Al-Kahfi di Pangkalpinang, Rabu malam.

Fahmi mengatakan di tahun 2023 kemarin aktifitas edukasi dan literasi terkait pasar modal sudah merata ke tujuh kabupaten kota di Babel yang dikemas dalam 500 kegiatan dan disupport oleh OJK Sumsel-Babel.

Tercatat hingga saat ini per Desember 2023 jumlah investor di Babel ada 58.000, dan berdasarkan data terakhirnya, dari jumlah tersebut 60 persen di dominasi kalangan milenial dan generasi Z usia 18-35 tahun.

"Ini artinya masyarakat Babel generasi tersebut sudah mulai memberanikan diri dan terbuka wawasannya bahwa investasi itu penting karena mereka juga meraskaan dampak COVID-9, dimana keluarga hanya bergantung pada satu pendapatan karena imbas dari pandemi dimana ada org tua yang di PHK sehingga disitulah mereka sadar pentingnya kita berinvestasi dan punya instrumen investasi yang banyak itu penting agar dapat mengantisipasi ketidakstabilan ekonomi keluarga," terang Fahmi.

Dengan fokus memberi informasi ke masyarakat terkait kebijakan mengelola keuangan yang didampingi langsung oleh OJK, masyarakat yang dulu taunya pasar modal itu adalah saham, kini masyarakat lebih paham bahwa pasar modal itu punya banyak instrumen investasi yang bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan dan profil resiko masing-masing seperti jika memilih yang beresiko tinggi bisa langsung ke saham, untuk resiko yang kecil ada obligasi, dan ada juga reksadana yang bisa beli saham tapi belum mau di eksekusi.

"Ada beragam macam instrumen investasi yang bisa disesuaikan dengan profil resiko dan kondisi keuangan masyarakat sehingga fokus kami adalah literasi dan edukasi. Kami bersama OJK akan terus melakukan edukasi sampai ke pelosok dan tahun ini kita akan coba ke luar pulau," ujarnya.

Ia menambahkan, semakin maraknya tawaran investasi saat ini, banyak masyarakat yang terjebak dalam investasi bodong atau ilegal karena masyarakat tersebut belum teredukasi, bahkan masih banyak masyarakat yang melihat saham itu adalah salah satu permainan judi slot.

"Kita berharap di tengah maraknya investasi yang berkembang dengan berbagai macam modus, masyarakat bisa terinformasi dulu bagaimana investasi bodong itu agar mereka lebih bijak mengelola keuangan dengan instrumen investasi," harapnya.

Analis Deputi Direktur BPK OJK Sumsel-Babel, Wahyu Krisnanto mengapresiasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Pangkalpinang yang sudah membantu OJK melakukan literasi dan edukasi keuangan ke semua kelompok masyarakat di daerah.

Dan kegiatan yang dilaksanakan sore ini adalah salah satu rangkaian kegiatan gebyar keuangan syariah dalam bentuk edukasi keuangan ke berbagai pihak, salah satunya awak media.

"Kami sengaja mengundang rekan media untuk bertemu dan saling kenal meski kantor fisik OJK kami belum ada di Babel.
Wartawan adalah kelompok yg sangat  strategis untuk bekerjasama dengan OJK dalam meliterasi keuangan karena jangkauan media lebih luas sebagai perpanjangan tangan OJK dalam mengedukasi masyarakat," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024