Pangkalpinang (Antara Babel) - Anggota DPRD Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan inspeksi mendadak ke SD Negeri 15 Pangkalpinang guna melihat proses belajar mengajar (PBM) pada Kamis pagi.

Anggota Komisi I DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady mengatakan, sidak yang dilakukan dirinya terkait pemberitaan di media masa bahwa di sekolah tersebut tidak mendapatkan infrastruktur sebagaimana mestinya.

"Tadi pagi saya langsung melihat ke lokasi dan ternyata para siswa belajar dengan duduk lasehan beralaskan karpet di gedung Kosong bekas SDN 3 Pangkalpinang," ujarnya.  
    
Dikatakannya, berdasarkan keterangan dari beberapa siswa tersebut bahwa mereka merasa kurang nyaman dan tidak bisa konsentrasi dengan belajar duduk di lantai.

Mengenai hal itu, dia akan mengecek ke dinas pendidikan dan pihak sekolah untuk menanyakan masalah ini apakah ada pembiaran dan tidak adanya respon dari pihak dinas atau adanya pemaksaan kuota dari pihak sekolah dengan dasar pertimbangan.

"Masalah ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena para siswa yang menjadi korban yang dipaksa untuk belajar dengan kondisi yang tidak nyaman seperti ini," katanya.

Dengan kondisi tersebut, sudah sangat mengganggu kegiatan belajar-mengajar mereka dan ini harus diselidiki siapa yang salah, siapa yang keliru dan siapa yang memiliki kebijakan yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal.

"Yang jelas urusan dunia pendidikan yang harus diprioritaskan dan wajib bagi kita untuk menganggarkan di APBD Kota Pangkalpinang, jangan sampai pengawasan anggaran kita dengan dinas pendidikan selama ini ada ketimpangan," ujarnya.

Ia mengatakan, dengan kondisi seperti itu, jangan sampai ada ketimpangan antara sekolah satu dengan sekolah yang lainnya dalam hal penganggaran.

"Kita lihat ada satu sekolah yang diberikan anggaran yang luar biasa dengan fasilitas yang luar biasa juga dengan dilengkapi komputer, internet, tempat dan infrastruktur yang lumayan dengan dana yang lumayan, tapi dari sisi lain mereka tidak melihat ada satu sekolah yang kesulitan dengan masalah sepele yakni tidak mempunyai kursi," katanya. 

Pewarta: Ahmadi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016