Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melibatkan sebanyak 150 pelaku UMKM untuk ambil bagian dalam kegiatan "bekecak pariwisata".
"Tercatat sebanyak 150 pelaku UMKM ambil bagian dalam kegiatan ini, mereka mendaftar baik secara langsung maupun secara online," kata Kepala Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Bangka Selatan Anshori di Toboali, Selasa.
Ia menjelaskan, kegiatan bekecak pariwisata yang digelar pada Senin (15/4) hingga Rabu (17/4) merupakan agenda tahunan yang sudah masuk dalam kalender wisata untuk mempromosikan destinasi wisata dan menggeliatkan sektor UMKM.
"Bekecak atau berbenah pariwisata ini mendapatkan sambutan baik dari masyarakat, terutama para pelaku UMKM karena perputaran ekonomi mereka cukup kencang selama kegiatan berlangsung," ujarnya.
Anshori mengatakan, kendati pelaku UMKM dibatasi sebanyak 150 orang namun peminatnya sangat banyak dan bahkan ada yang dari luar daerah.
"Pendaftarnya lebih dari 300 orang, namun kami hanya memiliki daya tampung yang difasilitasi pemerintah daerah hanya 150 pelaku UMKM," ujarnya.
Namun demikian, Pemkab Bangka Selatan tetap memberikan solusi bagi pelaku UMKM yang tidak terdaftar namun tetap ingin ambil bagian dari kegiatan tersebut.
"Ada solusi yang ditawarkan seperti pihak dinas menyediakan tenda bagi para pelaku UMKM yang tidak kebagian tenda untuk berjualan, tetapi dipungut biaya yang harganya sudah termasuk dengan biaya listrik dan retribusi sampah," ujarnya.
Anshori menjelaskan, untuk biaya yang diambil kepada pelaku UMKM di luar pendaftar ini kisaran Rp250 ribu hingga Rp300 ribu atau tergantung tipe tenda yang mereka pakai.
"Untuk tenda yang berbentuk kerucut itu hanya Rp250 ribu sedangkan tenda yang persegi Rp300 ribu. Uang hasil penarikan biaya tenda ini diperuntukkan untuk membayar sewa tenda sendiri, biaya listrik, dan retribusi sampah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Tercatat sebanyak 150 pelaku UMKM ambil bagian dalam kegiatan ini, mereka mendaftar baik secara langsung maupun secara online," kata Kepala Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Bangka Selatan Anshori di Toboali, Selasa.
Ia menjelaskan, kegiatan bekecak pariwisata yang digelar pada Senin (15/4) hingga Rabu (17/4) merupakan agenda tahunan yang sudah masuk dalam kalender wisata untuk mempromosikan destinasi wisata dan menggeliatkan sektor UMKM.
"Bekecak atau berbenah pariwisata ini mendapatkan sambutan baik dari masyarakat, terutama para pelaku UMKM karena perputaran ekonomi mereka cukup kencang selama kegiatan berlangsung," ujarnya.
Anshori mengatakan, kendati pelaku UMKM dibatasi sebanyak 150 orang namun peminatnya sangat banyak dan bahkan ada yang dari luar daerah.
"Pendaftarnya lebih dari 300 orang, namun kami hanya memiliki daya tampung yang difasilitasi pemerintah daerah hanya 150 pelaku UMKM," ujarnya.
Namun demikian, Pemkab Bangka Selatan tetap memberikan solusi bagi pelaku UMKM yang tidak terdaftar namun tetap ingin ambil bagian dari kegiatan tersebut.
"Ada solusi yang ditawarkan seperti pihak dinas menyediakan tenda bagi para pelaku UMKM yang tidak kebagian tenda untuk berjualan, tetapi dipungut biaya yang harganya sudah termasuk dengan biaya listrik dan retribusi sampah," ujarnya.
Anshori menjelaskan, untuk biaya yang diambil kepada pelaku UMKM di luar pendaftar ini kisaran Rp250 ribu hingga Rp300 ribu atau tergantung tipe tenda yang mereka pakai.
"Untuk tenda yang berbentuk kerucut itu hanya Rp250 ribu sedangkan tenda yang persegi Rp300 ribu. Uang hasil penarikan biaya tenda ini diperuntukkan untuk membayar sewa tenda sendiri, biaya listrik, dan retribusi sampah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024