Pangkalpinang, 11/7 (Antara) - Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel), meningkatkan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar daging untuk mencegah daging yang tidak layak konsumsi selama bulan Ramadhan 1434 Hijriah.


"Berdasarkan hasil sidak pada Senin (8/7) dan Selasa (9/7) di pasar daging kawasan Pasar Pembangunan Pangkalpinang dan Pasar Rumput Kota Pangkalpinang, belum ditemukan daging sapi dan ayam yang merugikan kesehatan konsumsi," ujar Kabid Peternakan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Babel, Sulastri di Pangkalpinang, Kamis.


Ia menjelaskan, kegiatan sidak daging ini akan terus ditingkatkan hingga H-1 seiring meningkatnya konsumsi daging masyarakat selama puasa hingga Hari Raya Idul Fitri.


"Kegiatan sidak ini ditingkatkan di sejumlah pasar Kabupaten Bangka, selanjutnya Kabupaten Bangka Barat, Bangka Selatan dan Belitung, sehingga daging yang dikonsumsi masyarakat sehat, aman dan halal," ujarnya.


Menurut dia, tingkat konsumsi daging masyarakat untuk memeriahkan hari raya diperkirakan mengalami peningkatan yang cukup tinggi, sehingga potensi peredaran daging yang tidak layak konsumsi cukup tinggi.


"Apabila ditemukan daging tidak layak konsumsi seperti daging sapi gelonggongan, busuk, ayam tiren, berformalin, borax dan daging dicampur bahan kimia berbahaya lainnya akan ditindak tegas sesuai prosedur hukum berlaku," ujarnya.


Untuk itu, kata dia,  masyarakat mewaspadai penjualan daging sapi gelonggongan dan daging ayam tiren, dengan tidak tergiur dengan harga daging yang sangat murah di pasaran.


"Jika daging dengan harga murah itu ternyata daging sapi gelonggongan atau daging ayam tiren, tentu sangat merugikan. Jadi masyarakat perlu lebih berhati-hati lagi dalam membeli," ujarnya.


Ciri daging gelonggongan lainnya yaitu warnanya putih pucat atau berbeda dengan daging yang kondisinya masih baik, yakni berwarna merah terang dan lemaknya berwarna kekuningan serta kandungan daging itu lebih banyak air dan lembek.


"Kami mengimbau masyarakat tidak tergiur dengan harga daging yang sangat murah (harga lebih murah dengan harga pasaran), karena daging tersebut rawan tidak menyehatkan," ujarnya.

Pewarta: pewarta: aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013