Muntok (Antara Babel) - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bangka Barat meminta warga menghindari aksi borong barang karena akan mempengaruhi harga kebutuhan di pasar.


"Mekanisme pasar akan terpengaruh dengan aksi borong yang biasa dilakukan masyarakat memasuki bulan puasa. Ini akan membawa dampak semakin meningkatnya harga barang karena stok berkurang," ujar Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Bangka Barat Rukiman di Muntok, Kamis.


Ia menjelaskan, berbagai kebutuhan yang menjadi buruan konsumen jauh-jauh hari sudah disiapkan oleh para distributor maupun pedagang pengecer dengan menambah stok barang.


Jika banyak warga melakukan aksi borong dan persediaan menipis, secara otomatis akan mendongkrak harga jual barang tersebut.


"Ini sering kali kurang dipahami. Perilaku konsumtif masyarakat masih tinggi dan ada rasa kekhawatiran kalau tidak kebagian barang," katanya.


Menurut dia, aksi borong selama bulan puasa dan menjelang Lebaran tidak perlu dilakukan karena stok berbagai kebutuhan pokok masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan sampai beberapa minggu setelah Lebaran.


"Kalau harga sedikit naik itu wajar karena kesempatan setahun sekali seperti ini biasa dimanfaatkan pedagang untuk mencari untung lebih banyak, namun itu bukan berarti persediaan barang menipis. Jadi tidak perlu khawatir berlebihan akan terjadi krisis bahan kebutuhan pokok," kata dia.


Ia mengakui Bangka Barat merupakan salah satu daerah kepulauan dan rawan terjadi kelangkaan barang karena sebagian besar kebutuhan pangan masih dipasok dari luar daerah yaitu dari Pulau Jawa dan Sumatera.


Namun berdasarkan pemantauan di pasar, agen, distributor dan para penyalur, berbagai bahan kebutuhan pokok di daerah itu masih relatif aman.


"Kami harapkan masyarakat membeli barang sesuai kebutuhan, jangan terpancing isu yang sengaja dihembuskan oknum tertentu mengenai kelangkaan stok karena itu akan sangat mempengaruhi mekanisme pasar dan akhirnya akan merugikan konsumen itu sendiri," katanya.

Pewarta: pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013