Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan volume barang yang dimuat di Pelabuhan Kepulauan Babel selama Oktober 2025 sebanyak 343.741 ton atau meningkat 28,54 persen dibandingkan bulan sebelumnya 267.427 ton.
"Peningkatan barang dimuat ini karena adanya kenaikan ekspor hasil pertambangan dan perkebunan di daerah ini," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan total barang yang dimuat di sejumlah Pelabuhan di Kepulauan Babel pada Oktober 2025 sebesar 343,74 ribu ton dan peningkatan volume barang yang dimuat terbesar terjadi pada Pelabuhan Pangkal Balam Kota Pangkalpinang sebesar 93,70 persen.
Selanjutnya volume barang yang dimuat di Pelabuhan Tanjung Pandan Kabupaten Belitung naik sebesar 22,35 persen dan Sadai-Toboali Kabupaten Bangka Selatan sebesar 6,88 persen.
"Selama Januari hingga Oktober tahun ini, volume barang yang dimuat mencapai 2.552.984 ton atau juga mengalami peningkatan 10,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," katanya.
Ia menyatakan volume bongkar barang pelabuhan selama Oktober 2025 sebanyak 167,77 ribu ton dan naik 7,32 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Peningkatan ini dipengaruhi oleh peningkatan volume bongkar terbesar terjadi pada Pelabuhan Tanjung Pandan 30,64 persen dan Tanjung Kalian Kabupaten Bangka Barat naik 6,37 persen," ujarnya.
Ia menambahkan secara garis besar pada Oktober 2025, aktivitas muat barang lebih besar dibandingkan aktivitas bongkar. Pelabuhan Pangkal Balam menjadi pelabuhan muat tersibuk.
"Pelabuhan Sadai-Toboali menjadi pelabuhan bongkar tersibuk se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dibandingkan pelabuhan lain pada bulan ini," katanya.
