Jakarta (Antara babel) - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar mengharapkan tanggapan positif dari Kepolisian RI, TNI dan BNN menyangkut tulisannya yang berisi keterangan terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman. 

Haris menulis "Cerita Busuk dari seorang Bandit" tentang keterangan Freddy Budiman di Lapas Nusa Kambangan pada 2014 mengenai keterlibatan oknum pejabat penegak hukum dalam peredaran narkoba yang dilakukan Freddy.

"Saya berharap ada sinyal positif dari institusi tersebut, TNI, Polri maupun BNN, dan terutama dari presiden," kata kata Haris di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Kamis. 

Haris mengatakan siap menjalin komunikasi dengan institusi itu untuk mengungkap kasus narkoba di Indonesia. 

"Kami prinsipnya membuka komunikasi. Kami bekerja mengumpulkan fakta dan bukti dan keterangan sebisa mungkin. Ini bagian dari tanggung jawab kami, partisipasi kami dengan keterbatasan yang kami miliki," kata dia. 

Namun, Haris mengaku khawatir jika penegak hukum di Indonesia tidak memberikan respon untuk mengungkap jaringan mafia narkoba yang melibatkan aparat.

"Saya khawatir kalau ujungnya membuat masyarakat tetap kecewa karena sudah kami ungkap tapi tidak ada respon untuk membuktikan," kata dia. 

Tulisan Haris Azhar berisi keterangan Freddy Budiman direspon BNN, TNI dan Polisi dengan melaporkannya ke Bareskrim Polri dengan tuduhan melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016